KALBARNEWS.CO.ID (SINGAPURA) -- Diselenggarakan oleh Arts House Limited, Singapore International Festival of Arts (SIFA) kembali hadir
dari 19 Mei hingga 4 Juni 2023. Dengan tema The Anatomy of Performance -
Some People, Festival ini akan menampilkan "CREATION"
dengan empat karya pesanan (commission) dan 11 presentasi internasional, "LIFE
PROFUSION", entitas virtual paralel dari SIFA, serta "SIFA X",
platform ekspresi eksperimental. Selasa (28 Maret 2023).Singapore International Festival of Arts 2023 Eksplorasi Spektrum Pengalaman Manusia
Festival ini terus
mendorong persimpangan kreatif antara seniman internasional dan lokal:
· ANGEL ISLAND, pertunjukan musik oleh Huang
Ruo dan Brian Gothong Tan yang menampilkan syair
berusia hampir 100 tahun tentang Angel Island.
· REALM OF SILK, karya Sougwen Chung dan Leslie
Tan, menelaah persimpangan antara manusia dan entitas selain manusia.
· THE SCHOOL dari Jean Ng, Li
Xie, dan Joavien Ng membawa audiens dalam perjalanan balik
ke "sekolah" yang tidak biasa.
· Edith Podesta dan K. Rajagopal mempersembahkan POMPEll, pertunjukan
teater multimedia yang terinspirasi dari kehidupan warga terdampak.
· WE WILL SLAM YOU WITH OUR WINGS oleh Joanna Dudley menampilkan
portret kerajaan pada abad ke-19 yang digantikan citra perempuan muda.
· A DAY, 2023 oleh Joyce Ho menampilkan
situasi sehari-hari, mengingatkan pengunjung festival agar menghargai kehidupan
masa kini.
· £¥€$ (LIES) oleh Ontroerend Goed membahas
perilaku manusia ketika kepercayaan pada uang dan pasar mulai memudar.
· CUCKOO dan LOLLING & ROLLING oleh Jaha
Koo memperlihatkan imperialisme linguistik dan isolasi dalam
masyarakat Korea.
· Toshiki Okada mempersembahkan NEW-ILLUSION,
citra manusia yang diproyeksikan dalam ukuran realistis berbicara tentang
sandiwara.
· HUMANS 2.0 oleh Circa mengangkat
makna manusia lewat penampil yang mencari penebusan dalam kekuatan.
· Andrea Salustri mempersembahkan MATERIA,
sebuah eksplorasi tentang potensi karet sintetis sebagai protagonis.
· BLKDOG oleh Botis Seva mengeksplorasi mekanisme
penanganan dalam kota, menampilkan depresi dan memperoleh penerimaan.
· ABYSS dari Hyerim Jang menunjukkan
spektrum emosi lewat tari-tarian.
· Muna Tseng mempersembahkan ME,
YOU, THEN, NOW yang mencerminkan meta-meditation saat
dia membuat karya seni baru.
Dalam "Life
Profusion", MOJOKO mempersembahkan PRIVACY,
karya animasi tentang privasi di era digital, sedangkan, Hong Xinyi menyeleksi
karya kreatif yang merespons prompt: Play dari SIFA
2023.
SIFA X
mempersembahkan LOVE DIVINE dari SUKKI (sebelumnya
bernama Sukki Singapora), serta Daniel Kok & Luke George, THERE
IS NO FUTURE IN NOSTALGIA dari Centre 42, serta INTERMISSION yang
menampilkan Champa Saenprom dan Vidura Amranand, bersama Thanapol
Virulhakul.(Tim Liputan).
Editor : Aan