Pintauli Dorong Forum GenRe Terbentuk Hingga Ke Desa Di Kalimantan Barat

Editor: Redaksi author photo
Peserta Workshop GenRe Dan PIK-R Se Kalimantan Barat
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar mendorong agar Forum GenRe dapat terbentuk hingga tingkat desa.

Hal tersebut disampaikannya pada saat menutup Workshop Forum Generasi Berencana (GenRe) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Tingkat Provinsi Kalbar bertajuk Remaja Cerdas Cegah Stunting pada hari Rabu (22 Maret 2023).

“Kegiatan Forum GenRe dan PIK R ini tingkat Provinsi Kalbar. Tema yang diangkat remaja cerdas cegah stunting dengan pemberian edukasi dan pencegahan anemia pada remaja usia 15-19 tahun. Para pesertanya perwakilan GenRe se Kalimantan Barat,” ujar Pintauli.

Dari kegiatan ini, harapan dia tidak terhenti di sini saja. Para pengurus GenRe di 14 kabupaten kota di Kalbar ini mesti menindaklanjuti. Caranya dengan melakukan sosialiasi pengetahuan yang mereka dapat ke remaja lainnya.

Baru beberapa hari bertugas di Kalbar. Diakui ia belum mengetahui detail tentang data serta jumlah pembentukan forum GenRe di Kalbar. Meski demikian, ia mendorong agar forum GenRe ini dapat terus dibentuk hingga tataran desa.

Menurut Pintauli, remaja menjadi ujung tombak BKKBN dalam melakukan sosialisasi program Bangga Kencana. Oleh sebab itu, GenRe mesti terus mengakar, hingga tataran desa.

Apalagi dalam pemberian informasi di kalangan remaja. Cenderung para remaja lebih senang menceritakan apa yang dialaminya ke sesama remaja sebaya. Kaitan dorongan pembentukan Forum GenRe hingga tingkat desa inipun akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama dinas KB di masing-masing Kabupaten Kota di Kalbar ini. Apabila kesemuanya telah terbentuk sosialisasi program Bangga Kencana oleh para remaja ke remaja lainnya akan semakin mudah.

Seperti dalam kegiatan ini, para pengurus Forum GenRe di 14 Kabupaten Kota di Kalbar mendapatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting dan anemia. Lebih dalam ia melanjutkan, semenjak BKKBN diberi tugas menangani stunting. Banyak temuan-temuan penyebab stunting.

Salah satunya anemia pada remaja. Penyebabnya bisa karena pola makan kurang baik. Di kegiatan ini mereka diberikan pengetahuan untuk mengatur pola hidup dan mengasup makanan bergizi. 

“Dengan adanya edukasi gizi. Harapannya para remaja bisa mencegah anemia. Sehingga ketika dia akan menjadi calon ibu, bayi yang akan dilahirkan juga akan sehat dan jauh dari stunting,” tutupnya.(BP/tim liputan**).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini