KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Dua puluh penerbit lokal sukses mengikuti program pelatihan
Independent Media Accelerator (IMA) dari Tempo Institute yang didukung oleh
Google News Initiative. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
jurnalisme, pemahaman tools dan platform digital, hingga literasi keuangan
untuk mempertahankan bisnis secara signifikan. Jumat (31 Maret 2023).Independent Media Accelerator dorong penerbit lokal akselerasi konten hingga perkuat model bisnis
Para penerbit lokal
ini pun berharap selama proses program berlangsung, mereka dapat beradaptasi serta
terus berinovasi dalam menghadapi perkembangan yang terjadi dalam ekosistem
teknologi digital.
Selama dua bulan,
mereka mendapatkan berbagai pelatihan mulai dari jurnalistik, digital media,
hingga pengelolaan keuangan. Pada akhir program, juri telah memilih lima penerbit
lokal terbaik, yaitu Bandungbergerak.id yang memanfaatkan dana fellowship yang
diperoleh melalui IMA untuk membuat lini produk baru, video podcast, untuk
memperkuat misi jurnalistik mereka dan menjadi suara komunitas yang
terpinggirkan.
Kemudian ada Jurnalis
Komik yang menggunakan dana fellowship untuk menghasilkan serial komik tentang
biota laut. Serial komik ini mereka persembahkan kepada publik melalui sejumlah
pameran di beberapa area publik dan kafe di Bandung.
Fasilitator dari
Tempo Institute di pelatihan yang berlangsung 22-24 Agustus 2022 di Jakarta.
Trust TV,
BaleBengong, dan Lekasura yang juga berhak atas dana fellowship
mengimplementasi rencana akselerasi media masing-masing yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial, memperkenalkan wisata dengan
nilai-nilai otentik masyarakat desa di Bali, hingga memberdayakan warga
Wakatobi melalui program jurnalisme.
“IMA sangat
berdampak bagi Lekasura, terutama dalam menyokong pendanaan program dan ketersediaan
fasilitas peliputan tim. Melalui IMA, kami akhirnya memiliki satu unit kamera
dan komputer. Tidak hanya itu, kami dapat menjalankan program dengan belajar manajemen
tim yang baik,” terang Febriansyah, Pemimpin Redaksi Lekasura.
“Dengan mengikuti
IMA, kami akhirnya juga mampu memperkuat eksistensi di Wakatobi, khususnya Pulau
Tomia, sebagai media yang akan terus mendokumentasikan tradisi warga pulau.
Bahkan kami akan berkolaborasi dengan perwakilan pemerintah daerah untuk menjadikan
program seperti Sekolah Pulau kegiatan rutin tahunan bagi warga Wakatobi dan
sekitarnya,” tambahnya.
Peserta mendapatkan
bimbingan dari Ignatius Haryanto, peneliti media dari Universitas Multimedia
Nusantara. Dalam materi yang disampaikan selama pelatihan, IMA berupaya untuk
mempromosikan pers yang aman, independen, dan pluralistik di negara-negara
berkembang. Selain sesi pelatihan formal, program ini juga memberikan bimbingan
tatap muka dari para mentor profesional yang merupakan key person di berbagai
organisasi media. Para mentor hadir untuk membantu mengidentifikasi masalah,
mencari solusi, memilih langkah yang tepat, dan menyiapkan anggaran.
“IMA telah sukses
mendorong organisasi media berinovasi dan beradaptasi dengan ekosistem digital agar
bisnis mereka dapat berlanjut. Tentunya untuk mencapai bisnis digital yang
berkelanjutan diperlukan inovasi yang bermanfaat dan menghasilkan pendapatan
bersama bagi banyak pihak,” ujar Qaris Tajudin,
Direktur Eksekutif
Tempo Institute.
Independent Media
Accelerator merupakan inisiasi Tempo Institute bersama sejumlah lembaga,
seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, AMSI, AJI, Visi Integritas, Departemen
Komunikasi Universitas Gadjah Mada yang didukung oleh Google News Initiative.
Program yang diselenggarakan pada periode Juli - Desember 2022 ini telah
menarik minat 164 penerbit lokal dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program
pelatihan yang dilakukan dalam format online dan tatap muka. (Tim Liputan).
Editor : Aan