KALBARNEWS.CO.ID (BARCELONA) -- Hari ini, di MWC Barcelona 2023, Debswana
asal Botswana dan Huawei
mengumumkan proyek pertambangan berlian berteknologi pintar pertama di dunia
yang memakai 5G. Kamis (2 Maret 2023).Debswana dan Huawei Luncurkan Proyek Pertambangan Berlian Berteknologi Pintar
Menurut Head, Information
Management, Debswana, Molemisi Nelson Sechaba, solusi smart
mine yang didukung Huawei telah digunakan di tambang berlian open-pit Debswana
di Jwaneng, dan proyek ini mulai beroperasi pada Desember
2021. Solusi jaringan privat eLTE Huawei menyediakan konektivitas
stabil bagi tambang Jwaneng yang menghubungkan lebih dari 260 peralatan.
Konektivitas ini memfasilitasi interkoneksi antara aktivitas produksi dengan
sistem keselamatan dan keamanan di tambang.
Sechaba menjelaskan,
solusi eLTE berperan penting agar peralatan pertambangan terkoneksi dengan
stabil. Hal ini didukung dua hal. Pertama, efisiensi. Kemampuan
mentransfer data secara seketika membuat peralatan, seperti kendaraan tambang,
lebih efisien, meningkatkan produksi dan menghemat OPEX dalam jangka panjang.
Kedua, solusi ini ikut meningkatkan keselamatan kerja. Pengumpulan
data seketika, backhaul, dan interaksi menjadikan sistem lebih
sensitif dan akurat agar menyediakan proteksi yang andal bagi staf dan
kendaraan.
Tambang Jwaneng
merupakan tambang berlian berteknologi pintar pertama di dunia yang memakai 5G.
Artinya, perangkat keras seperti base station yang menjadi
solusi transformasi digital di tambang ini mendukung peningkatan jaringan 5G.
5G memiliki bandwidth besar dan latensi rendah, serta
mendukung aplikasi teknologi mutakhir, seperti swakemudi (autonomous driving).
Dengan demikian, semakin banyak transformasi digital dapat diterapkan industri
pertambangan pada masa mendatang.
Menurut Thulagano
M. Segokgo, Menteri Komunikasi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Botswana,
pemerintah Botswana gembira atas kerja sama Debswana dan Huawei dalam
menggerakkan transformasi digital di industri pertambangan. Debswana adalah
perusahaan pertambangan terkemuka di Afrika. Maka, lewat kerja sama dengan
Huawei, Debswana dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan aspek
keselamatan kerja di industri pertambangan. Pemerintah Botswana akan terus
menjalankan kebijakan yang memfasilitasi dukungan transformasi digital di seluruh
sektor, termasuk industri pertambangan, serta menyambut berbagai perusahaan
internasional seperti Huawei yang berpartisipasi. Sejumlah kebijakan bahkan
telah diterapkan, termasuk perumusan agenda digitalisasi, perencanaan 5G, dan
kebijakan pendukung lainnya.
Xu Jun, Chief
Technology Officer, Huawei Mine BU, berkata, Huawei berkomitmen
mengandalkan keunggulannya dalam teknologi TIK, seperti 5G, cloud,
AI, dan IoT untuk mengembangkan solusi smart mine bagi klien
dari industri pertambangan di seluruh dunia.
Menurut Liao
Yong, Vice President, Huawei Sub-Saharan Africa Region, selama
sembilan tahun terakhir, Huawei telah menyediakan layanan bagi perusahaan
pertambangan di beberapa negara di wilayah ini, termasuk Afrika
Selatan, Botswana, Zambia, Namibia, dan Ghana. Ke depan,
Huawei akan bekerja sama dengan berbagai mitra lokal lain demi mempercepat
transformasi digital di industri pertambangan, dan menciptakan nilai tambah
yang semakin banyak di Afrika.
Menurut Debswana,
setelah kesuksesan proyek di tambang Jwaneng ini, lewat kolaborasi yang
terjalin antara Huawei dan perusahaan lokal di Botswana, serta sejalan
dengan program pemberdayaan ekonomi warga Botswana, Debswana juga
berencana menerapkan solusi smart mining di tambang-tambangnya
yang tersebar di Orapa, Damtshaa, dan Letlhakane pada 2023.(Tim Liputan)
Editor : Aan