KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) -- PT Bukalapak.com Tbk
("Bukalapak", "BUKA" atau "Perseroan") hari ini
mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal keempat yang berakhir pada 31
Desember 2022. Rabu (29 Maret 2023).
Bukalapak Kembali Mencatat Margin Kontribusi Positif di Kuartal Keempat 2022 
Bukalapak terus
menunjukkan pertumbuhan yang positif; dimana Total Processing
Value (TPV) selama kuartal keempat tahun 2022
("4Q22") tumbuh sebesar 20% menjadi Rp 41,8 triliun
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ("YoY"). Sebanyak 75%
TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia,
di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung
serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang
kuat.  
Mitra Bukalapak
terus menghasilkan pertumbuhan yang baik; dimana TPV Mitra pada 4Q22
bertambah sebesar 17% menjadi Rp 19,0 triliun YoY dan pada tahun buku
yang berakhir 31 Desember 2022 ("FY22") tumbuh sebesar 31%
menjadi Rp 73,6 triliun YoY. Pertumbuhan Mitra ini terus didukung
oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak
kepada para Mitra. Pada akhir bulan Desember 2022, jumlah Mitra yang telah
terdaftar mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember
2021.
Pendapatan
Bukalapak pada 4Q22 tumbuh sebesar 97% menjadi Rp 1.029 miliar YoY,
sementara pendapatan Bukalapak pada FY22 meningkat sebesar 94% YoY
menjadi Rp 3.618 miliar. Pendapatan Mitra pada 4Q22 meningkat sebesar
63% menjadi Rp 522 miliar YoY, sedangkan pendapatan Mitra pada FY22
tumbuh sebesar 141% YoY menjadi Rp 1.969 miliar. Kontribusi Mitra
Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 44% pada
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 ("FY21") menjadi 54% pada FY22.
Perseroan memiliki
komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat
dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode
FY22, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham)
terhadap TPV membaik menjadi 0,9% dibandingkan dengan 1,1% pada tahun
sebelumnya.
Margin kontribusi
Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan
pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1% pada kuartal keempat
tahun 2021 ("4Q21") menjadi 0,2% terhadap TPV di 4Q22. Manajemen
perseroan berhasil membukukan pertumbuhan margin kontribusi positif di kuartal
ini. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat
dari 0,3% di 4Q21 menjadi 0,6% di 4Q22, sementara margin kontribusi Mitra
terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% di 4Q21 menjadi -0,3% di 4Q22.
Bukalapak
membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and
Amortization ("adjusted EBITDA") sebesar -Rp 235 miliar
pada 4Q22, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV
menunjukkan peningkatan dari -1,1% di 4Q21 menjadi -0,6% di 4Q22. Selanjutnya,
Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 1.760 miliar pada
FY22, atau mengalami peningkatan sebesar 203% dari rugi operasional
sebesar Rp 1.709 miliar pada FY21, terutama disebabkan oleh laba
nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. Oleh
karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp
1.978 miliar pada FY22, atau meningkat sebesar 218% dari rugi bersih
sebesar Rp 1.676 miliar pada FY21.
Meskipun Perseroan
telah mencatat laba bersih pada FY22, Perseroan tetap memiliki fokus pada
kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap
menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja
Perseroan.
Dengan peningkatan
efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki
permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan, termasuk dengan investasi
lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp
20,3 triliun pada akhir 4Q2022. Dengan rata-rata pendapatan bunga per
kuartal dan meningkatnya EBITDA per kuartal, Bukalapak memiliki cash runway untuk
lebih dari 50 tahun.
BUKA adalah grup
perusahaan berbasis teknologi dan super enabler teknologi
untuk mendukung transformasi UMKM di Indonesia serta berbagai
vertikal bisnis.
Berpegang teguh
pada tujuan awal kami untuk memberdayakan UMKM, kini kami melayani lebih dari
120 juta pengguna serta lebih dari 20 juta UMKM di tanah air. Sebagai perusahaan
teknologi Indonesia pertama yang terdaftar di bursa, fokus kami
adalah menggunakan teknologi untuk mendukung kebutuhan gaya hidup digital saat
ini bagi para UMKM serta masyarakat Indonesia secara umum melalui
berbagai vertikal, dari marketplace, finance dan fintech, offline to
online, merchant solutions, hingga pengadaan.
Dengan memanfaatkan
lebih dari 1 dekade inovasi teknologi yang diperuntukkan bagi konsumen dan
pemilik bisnis di Indonesia, BUKA adalah tech enabler dan
pendorong transformasi digital di Indonesia. (Tim Liputan).
Editor : Aan
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
