Tikus Laboratorium Tertua Di Dunia Yang Masih Hidup Menunjukkan Jalan Menuju Peremajaan

Editor: Redaksi author photo

Tikus Laboratorium Tertua Di Dunia Yang Masih Hidup Menunjukkan Jalan Menuju Peremajaan
KALBARNEWSW.CO.ID (MOUNTAIN VIEW) - Sebuah eksperimen yang dipimpin oleh Dr. Harold Katcher, salah seorang penemu gen kanker payudara pertama, memberikan harapan bagi umat manusia untuk memenuhi impiannya melawan proses penuaan. Saat bekerja di Yuvan Research Inc., ia menemukan bagian darah dari hewan muda yang mengendalikan usia organisme, dan mengujinya pada delapan tikus Sprague Dawley betina. "Sima" adalah penyintas yang terakhir, tetapi dengan usia yang dicapainya memungkinkan kita untuk merintis jalan menuju peremajaan manusia. "Penuaan sel adalah suatu proses non-otonom sel — tidak tergantung pada sejarah sel, tetapi pada lingkungannya", kata Dr. Katcher, Chief Scientific Officer dari Yuvan, perusahaan rintisan yang berbasis di California yang meneliti tentang perawatan peremajaan. Kamis (9 Februari 2023).

Percobaan ini merupakan kelanjutan dari percobaan lain yang menunjukkan bahwa terapi Yuvan menyebabkan peremajaan sebesar 54% pada tikus jantan sesuai dengan analisis jam epigenetik yang dilakukan oleh profesor yang saat itu bekerja di UCLA yaitu Dr. Steve Horvath. Setelah itu, sebuah lembaga nirlaba asal Belgia, HEALES, memutuskan untuk mendanai dua studi tentang usia, satu menerapkan perawatan Yuvan, disebut "E5", dan yang lainnya, dipimpin oleh Dr. Rodolfo Goya, profesor di La Plata University (Argentina), menggunakan plasma tikus muda. 


Percobaan dari Dr. Goya mencapai perpanjangan usia yang moderat. Percobaan Yuvan masih berlangsung karena Sima masih hidup pada usia 47 bulan.

Selain itu, Sima dan yang lainnya menunjukkan kekuatan genggam 2,8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. 


"Kekuatan otot menunjukkan usia kesehatan yang bertambah panjang," menurut Dr. Goya.  


Sima adalah Rattus norvegicus, spesies dengan batas usia maksimum tercatat 45,5 bulan. Usia rata-rata mereka adalah 24-36 bulan. Perawatan Yuvan dimulai ketika tikus sudah berusia 24 bulan dan walaupun demikian dapat mendorong usia maksimal spesies tersebut pada kelompok percobaan yang hanya 8 ekor. 


Proses produksi E5 masih dalam status "paten yang terus berkembang", dan kisah penemuan ini dituliskan dalam buku Dr. Katcher yang berjudul The Illusion of Knowledge. Yuvan sedang merencanakan uji coba pada spesies lain sebelum mengujikannya pada manusia — dalam acuan manusia, Sima sudah berusia 126 tahun, mengingat 122,5 tahun sebagai usia maksimal manusia. "Sima" berarti "batas/tepi/perbatasan" dalam bahasa Sanskerta, dan dengan melampaui batas usia spesiesnya, hal ini mengingatkan kita bahwa sejarah manusia adalah sejarah yang dapat melampaui batas. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini