KALBARNEWS.CO.ID (YICHANG) - Lonjakan permintaan produk
berbahan ragi selama beberapa tahun terakhir menopang pertumbuhan pasar yang
stabil pada masa mendatang. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan baru yang
menuntut produsen untuk melahirkan inovasi sekaligus meningkatkan produksi dan
pengembangan teknologi. Tujuannya adalah memenuhi pesatnya kebutuhan pelanggan.
Tren ini terungkap dalam sebuah laporan terbaru, "Trends in Yeast and
Yeast Products", yang dirilis Innova Market Insights. Laporan ini mengupas
tren dan potensi industri ragi, serta perubahan yang harus dilakukan pelaku
industri untuk mengungguli persaingan. Senin (20 Februari 2023)Angel Yeast Umumkan Rencana Peningkatan Suplai Dan Inovasi
Dengan
analisis konsumen terkini dan target untuk menawarkan produk ragi yang sehat
dan berkelanjutan bagi pelanggan global, Angel Yeast, (SH600298), produsen ragi
terkemuka dunia, mengumumkan rencana pengembangan merek pada 2023. Rencana ini
memaparkan langkah Angel untuk mengatasi kendala industri dan menghadirkan
solusi inovatif lewat investasi dan kemitraan strategis. Lewat langkah
tersebut, Angel dapat meningkatkan suplai dan kemampuan litbang. Angel ingin
menyediakan ragi premium bagi keluarga di seluruh dunia dan industri F&B
global. Dengan demikian, pelanggan memperoleh kualitas hidup yang lebih baik
lewat cita rasa, aroma, dan nutrisi terbaik yang dihadirkan produk Angel pada
makanan dan pangan sehari-hari.
Menurut
riset tersebut, pertumbuhan pesat industri ragi didukung oleh peran ragi dalam
produk makanan dan minuman sebagai penguat rasa (flavor enhancer) dan
bahan penambah nutrisi (nutritional booster). Penggunaan ragi dalam
pengembangan produk baru semakin meningkat di seluruh wilayah pada
periode 2018-2022.
Eropa
Barat masih memimpin tingkat penggunaan ragi tradisional dalam pengembangan
produk baru. Sementara, tingkat penggunaan ekstrak ragi di Asia lebih
tinggi ketimbang angka rata-rata global. Terus menjadi wilayah yang memimpin
inovasi dan pengembangan minuman bir, Eropa Barat memproduksi hampir setengah
produk alkohol yang menggunakan bahan ragi baru. Meski demikian, upaya memenuhi
permintaan demi menangkap peluang pasar merupakan tantangan tersendiri.
Artinya, berbagai perusahaan harus meningkatkan produksi ragi sekaligus membangun
rantai pasok yang cepat dan canggih agar dapat beradaptasi dengan pertumbuhan
pasar.
Kini,
roti segar menjadi makanan sehari-hari bagi lebih dari sepertiga konsumen
dunia, dan 63% orang di dunia mengonsumsi biskuit minimal sekali dalam satu
minggu. Sementara, 50% orang memakan kue minimal sekali dalam satu minggu. Pada
2022, roti mengambil porsi sebesar 53% dari produk makanan panggang (baked
goods) baru yang mengandung ragi. Lebih lagi, produk makanan panggang
dengan ragi fermentasi yang baru diluncurkan di Eropa Barat dan Amerika
Latin mencapai volume tertinggi di industri.
Produk
roti yang diproduksi dengan volume terbatas (artisan bread),
khususnya sourdough, semakin populer di Eropa dan Amerika
Utara. Tren ini mencerminkan perubahan selera dan preferensi konsumen. Di sisi
lain, tren ini menunjukkan, pihak produsen harus mengeksplorasi sumber ragi
yang baru, serta bereksperimen dengan aplikasi baru untuk mengikuti dinamika
kebutuhan konsumen.
Terakhir,
seiring dengan segmen pasar produk berbahan dan bercita rasa nabati yang terus
berkembang, keserbagunaan ragi sebagai bahan natural akan berperan penting
dalam pengembangan produk baru. Menurut prediksi, protein ragi dan ekstrak ragi
akan bertambah populer sebagai bahan penguat rasa (flavor enhancer) untuk
makanan. Dalam beberapa tahun ke depan, makanan berbahan nabati akan tetap
menjadi fokus utama. Apalagi, teknik yang lebih modern akan hadir sebagai
metode produksi pangan pengganti daging dan susu yang lebih sarat akan tekstur
dan cita rasa. Berdasarkan seluruh faktor ini, kalangan perusahaan harus
berfokus pada kemampuan inovasi sebagai kunci untuk menguasai basis konsumen
yang lebih luas.
Menyelaraskan
strategi bisnisnya dengan tren dan perkembangan industri terkini, Angel Group
siap menyambut tantangan dan peluang guna meningkatkan daya saing, serta meraih
kesuksesan jangka panjang lewat strategi pengembangan merek terbaru. Investasi
Angel Group pada 2022 telah menembus RMB 3,3 miliar (US$
485 juta), sedangkan, 18 proyek konstruksi juga berhasil dirampungkan, dan
29 proyek baru tengah direncanakan. Setelah mendirikan anak usaha di Rusia, dan
memperluas kantor cabang di Mesir, Angel berada di posisi yang tepat untuk
memenuhi pesatnya permintaan produk berbahan ragi.
Menargetkan
laju penetrasi produk yang lebih baik di segmen hilir, termasuk pasta
fermentasi, makanan panggang (baked food), bumbu, minuman keras,
suplemen, dan kosmetik, Angel berinvestasi mengembangkan 20 platform litbang
internal untuk pengembangan sarana ragi, fermentasi ragi, nutrisi, penguat
rasa, dan teknologi aplikasi lain, serta teknologi biosintesis. Angel juga akan
berkolaborasi dengan universitas dan lembaga riset global, bermitra dengan
ilmuwan dan pakar industri terkemuka untuk mencari solusi teknologi baru yang
mempercepat inovasi industri.
"Kesuksesan bisnis Angel tidak hanya mengandalkan keahlian
teknologi, namun juga kemampuan memanfaatkan tren pasar untuk mempelajari
kebutuhan pelanggan global. Maka, kami melakukan riset mendalam guna menyasar
permintaan pasar. Dengan demikian, kami dapat mengidentifikasi peluang
pertumbuhan sekaligus menjalankan inovasi yang menggerakkan bisnis dan membuat
kami mampu mengungguli persaingan. Lewat strategi terbaru ini, kami akan terus
memperluas jangkauan global dengan mempererat kerja sama dengan mitra-mitra,
mengandalkan keunggulan kami dalam produksi ragi dan sarana global guna
merambah kelompok konsumen baru," ujar Xiao Minghua, General
Manager, Angel.
Tentang
Angel Yeast
Berdiri
pada 1986, Angel Yeast Co., Ltd. memproduksi ragi dan produk turunan ragi. Lini
produk Angel Yeast mencakup ragi untuk roti dan bahan-bahan
ragi, dim sum tradisional Tiongkok dan bumbunya, ekstrak ragi
yang bercita rasa gurih, produk kesehatan manusia, produk nutrisi hewan, produk
perawatan tanaman, minuman keras dan bahan bakar nabati, nutrisi fermentasi,
dan enzim.(Tim Liputan).
Editor : Lan