KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Jajaran TNI dari Koramil 1202-09/Jagoi Babang
(JGb) gencar meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di daerah
perbatasan yakni di Bengkayang, Kalimantan Barat yang berbatasan dengan
Sarawak, Malaysia untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kamis (19 Januari 2023).TNI Gencar Tingkatkan SDM Di Perbatasan Cegah Karhutla
"Peningkatan SDM
itu misalnya dengan menggalakkan kegiatan sosialisasi dan imbauan
karhutla," ujar Danramil 1202-09/Jgb, Kapten Inf Taufik Wiramansyah saat
dihubungi di Bengkayang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan yang dihadirkan juga
bertujuan untuk meningkatkan pengamanan dan perlindungan kawasan hutan dan
lahan terhadap pembalakan liar. Juga untuk penanganan dan penanggulangan
bencana karhutla wilayah perbatasan darat RI-Malaysia, khususnya di Dusun
Pareh, Desa Demunying Jaya, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang.
"Dalam sosialisasi karhutla ini kami
memaksimalkan peran Babinsa dalam menjalin kemitraan dengan setiap elemen
masyarakat. Hal ini merupakan upaya yang dirasa sangat penting untuk menambah
kemampuan mendeteksi dini terhadap bencana karhutla pada kawasan hutan yang
berada di Wilayah Koramil 1202-09/Jgb," kata dia.
Ia juga memastikan upaya sosialisasi akan terus
menerus dilakukan agar masyarakat mendapat pengetahuan secara umum tentang
kawasan hutan. Termasuk memberikan edukasi prosedur tetap yang harus dilakukan
jika menemui permasalahan bencana karhutla di lapangan ke depannya.
"Kami sangat berharap apa yang Babinsa
lakukan dengan terus melakukan himbauan dan sosialisasi karhutla agar
masyarakat mengenal dan tahu potensi lahan dan kawasan hutan di desa
masing-masing, terutama yang berbatasan langsung dengan negara tetangga,"
katanya.
Selain itu, Danramil juga meminta kepada elemen
masyarakat untuk juga dapat menjadi mitra Babinsa.
Ia juga memastikan pihaknya juga untuk
berkoordinasi dengan pihak terkait dalam rangka membangun komunikasi sekaligus
kemitraan dalam mendukung informasi dan data terhadap perlindungan dan
pengamanan kawasan hutan di wilayah perbatasan.
"Warga sekitar harus memahami betul letak
kawasan hutan perbatasan RI-Malaysia. Sehingga protektif terhadap potensi gangguan
pembalakan liar dari dalam atau luar negara ataupun terhadap bencana kebakaran
hutan," jelas dia.(Tim Liputan)
Editor : Lan