Petani Desa Samustida Targetkan Jadi Sentra Kopi Di Kabupaten Sambas

Editor: Redaksi author photo

Petani Desa Samustida Targetkan Jadi Sentra Kopi Di Kabupaten Sambas
KALBARNEWS.CO.ID (SAMBAS) - Petani di Desa Samustida, Kecamatan Teluk Keramat, menargetkan wilayahnya menjadi sentra kopi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

"Alhamdulillah, dengan semangat belale (gotong royong) antarwarga dan kompak hingga kini, perjuangan merintis sejak 2020 lalu kini mulai menampakkan hasil. Kopi yang kami tanam sebagian besar mulai berbuah. Mimpi kami ingin mewujudkan sentra kopi di Kabupaten Sambas mulai di depan mata," ujar petani kopi dari Desa Samustida Kamarudin. Senin (23 Januari 2023).

Ia menjelaskan semangat yang ada dirangkul melalui wadah kelompok petani kopi yang saat ini terdiri 19 orang. Setiap hari Sabtu kelompok tersebut menggarap lahan dan menanam atau merawat kopi secara bersama-sama.

"Setiap Sabtu kami berkumpul dan menggarap lahan dan merawat kebun yang ada bersama-sama. Kebun yang dibangun ini memang secara kelompok," papar dia.

Menurutnya, saat ini sudah ada hamparan kopi jenis liberika seluas 20 hektare. Kebun kopi yang ada saat ini sebagian mulai berbuah dan hal itu menambah semangat petani untuk terus merawat dan mengusahakan kopi di Sambas.

"Bersyukur kopi kami berbuah sesuai harapan di mana tampak buahnya lebat. Kebun kopi kami ini ada yang bernaung atau tumpang sari dengan tanaman lainnya yakni petai. Kemudian, ada juga yang tanpa naungan," jelas dia.

Ia menceritakan adanya hamparan kopi seluas 20 hektare saat ini seakan menjadi mimpi dan rasa mustahil diwujudkan. Namun karena semangat belale, rasa kekeluargaan, dan kekompakan dari anggota kelompok mulai anak muda dan mayoritas sudah paruh baya, rasa mustahil bisa di tepi. Alhasil, semangat berkebun dan harus jadi kini berbuah nyata.

Sebelumnya, daerah tersebut memang sebagian besar masyarakatnya menanam kopi sebagai sumber pendapatan dan memenuhi kebutuhan masing-masing.

Namun seiring waktu, mulai hilang karena ada pergeseran komoditas tanaman yang ditanam. Sejarah pernah jaya akan kopi di daerah tersebut kini mulai dibangkitkan kembali.

"Kami akan terus mengembangkan kopi kami di sini. Kami akan mewujudkan menjadi sentra kopi. Saat ini kami sudah juga fokus menggarap sektor hilirnya yakni menjual bubuk. Untuk kopi bubuk kemasan kami juga sudah ada yakni dengan merek kopi Tumbok. Kopi bubuk kemasan yang dibuat dalam rangka meningkatkan nilai tambah petani," jelas dia. (Tim Liputan).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini