KSOP Perkuat Pengawasan Antisipasi Penabrakan Pilar Jembatan Mahakam

Editor: Redaksi author photo

KSOP Perkuat Pengawasan Antisipasi Penabrakan Pilar Jembatan Mahakam
KALBARNEWS.CO.ID (SAMARINDA) - Pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II A Samarinda, Kaltim, saat ini memperkuat pengawasan kegiatan pelayaran, terutama area jalur Sungai Mahakam pascainsiden tertabraknya pilar Jembatan Mahakam beberapa waktu lalu.

“Saat ini langkah kami adalah memperkuat pengawasan pelayaran di area Sungai Mahakam, sebab ini menjadi bahan evaluasi kami setelah insiden tertabraknya pilar Jembatan Mahakam,” ujar Kepala Seksi Keselamatan Berlayar KSOP Kelas II A Samarinda Capt M Ridha R di Samarinda, Sabtu (31 Desember 2022).

Menurutnya, perhatian pengamanan berlayar bukan hanya di Jembatan Mahakam, namun jembatan- jembatan lain yang berada di jalur lintas Sungai Mahakam.

Terkait seperti apa perkembangan pendalaman insiden penabrakan Jembatan Mahakam, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap petugas-petugas yang melaksanakan kegiatan di sana, termasuk para awak kapal dan juga petugas pandu.

“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak PT Pelindo, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Satpolairud Polresta Samarinda, dan juga perusahaan pemilik TB Mitra Anugerah 1 untuk menindak lanjuti insiden tersebut,” kata Ridha.

Dia memaparkan aktivitas operasional pelayaran kapal tersebut sementara ditahan. Pihak perusahaan pemilik kapal juga sudah menerima konsekuensi untuk mengganti seluruh kerugian yang ditimbulkan dari insiden penabrakan pilar jembatan tersebut.

Lanjutnya, mengenai nilai pergantian rugi secara teknis adalah urusan pihak BBPJN Kaltim. Kemudian sanksi tegas juga diberikan kepada awak kapal dan untuk sementara ini pihak KSOP sedang melakukan pendalaman mengenai sanksi apa yang akan dikenakan tersebut.

“Dalam waktu dekat ini kami akan duduk bersama lagi dengan Kasat Polairud Polresta Samarinda, Badan Otoritas Pelabuhan (BOP), PT Pelindo, operator, petugas pandu, dan Asosiasi Perusahaan Pelayaran, guna meminta masukan dan saran, sehingga optimal untuk mengantisipasi menghindari insiden tabrakan kapal,” jelasnya.

Pertemuan tersebut membahas secara teknis upaya optimal dalam pengamanan pelayaran di Sungai Mahakam. Pengaturan jadwal, evaluasi pelayaran, penambahan personel pandu dan penambahan kapal penarik dalam mengantisipasi arus deras sungai.

“Kemarin kami meminta kepada PT Pelindo untuk ditambah lagi pemanduan yang akan direalisasikan Januari 2023, tim pandu akan ditambah untuk titik jalur bawah jembatan,” terang Ridha.

Dia menjelaskan sebenarnya kegiatan ini sudah sesuai SOP yang sudah ada, di mana ada protokol penetapannya, namun memang perlu diperkuat lagi pengawasannya sehingga insiden tersebut tidak terjadi lagi.

“Kita tidak mau lagi terjadi demikian, bukan hanya demi keselamatan kapalnya saja, tapi jembatan yang dilalui oleh pengendara jalur darat juga harus terjamin keamanannya,” tandasnya.

Ia menambahkan sanksi tegas kepada perusahaan masih tetap berjalan, kemudian juga kelanjutan pemeriksaan terhadap awak nahkoda dan tim pandu juga kami dalami untuk konsekuensi yang harus dijalani. Sementara kapal tersebut masih disegel agar sementara tidak diijinkan berlayar.
(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini