KALBARNEWS.CO.ID (KUBU
RAYA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) bersinergi untuk melestarikan satwa liar jenis beruang madu
dengan melepasliarkan ke habitat aslinya di areal PT Menggala Rambu Utama (PT
MRU), Kabupaten Kubu Raya. Selasa (24 Januari 2023).KLHK Dan Pemkab Kubu Raya Bersinergi Lestarikan Beruang Madu
"Jadi, ada dua satwa individu beruang madu
berjenis kelamin betina sudah kami lepasliarkan agar dapat berkembangbiak. Ini
merupakan komitmen perizinan perusahaan yang siap untuk memelihara beruang madu
yang dulu hampir punah," kata Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Bambang Hendroyono.
KLHK berkolaborasi bersama Balai Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) VIII Pontianak
dengan PT. MRU dan sinergi bersama para pemangku kepentingan lainnya.
Bambang mengatakan,
pelepasliaran itu sudah ada subjek hukum perizinan perusahaan yang akan
menindaklanjutinya. Jadi, PT MRU menyediakan areal konsesinya sebagai
habitat yang aman dan nyaman bagi satwa beruang madu tersebut.
"Jadi perusahaan itu menguatkan dengan
suatu tempat untuk memantau keberadaan beruang ini dan memasang alat di kakinya
sehingga melalui satelit kita bisa tahu keberadaannya. Paling tidak kita
membiarkan dia hidup di habitatnya dengan bebas," tuturnya.
Menurutnya, jumlah satwa seperti beruang madu
tentu masih sangat banyak selama keberadaan hutan alam masih ada,seperti hutan
lindung, hutan produksi dan lainnya serta sinergi yang kuat.
"Untuk itu, pentingnya sinergi dan
kolaborasi para pimpinan baik KLHK dengan Bupati Kubu Raya dan Gubernur Kalbar
dalam penyelamatan satwa liar agar tidak punah. Sebenarnya ini juga komitmen
kita bersama agar memperkuat," katanya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan,
dengan adanya program pelepasliaran satwa tersebut dapat membuat percepatan
dari komitmen perusahaan-perusahaan untuk memberi keamanan pada area tersebut.
"Kita bersyukur dengan adanya program itu
juga akan membuat percepatan dari komitmen perusahaan-perusahaan yang juga ikut
memberikan area itu aman. Sehingga dapat mengawal dan menjaga satwa-satwa,
karena begitu banyak ancaman yang mungkin akan terjadi, seperti Karhutla dan
lainnya," katanya.
(Tim Liputan).
Editor : Lan