Huawei Cloud Jadi Finalis Franz Edelman Award

Editor: Redaksi author photo

Huawei Cloud Jadi Finalis Franz Edelman Award
KALBARNEWS.CO.ID (SHENZHEN) -- Pada 17 Januari 2023, enam finalis Franz Edelman Competition telah diumumkan. Salah satunya, Huawei Cloud. Sebagai finalis, Huawei Cloud mengungguli peserta lain karena berhasil menjadi pionir teknologi cloud resource scheduling, dan mencetak kinerja pasar terbaik. Franz Edelman Award diadakan Institute for Operations Research and the Management Sciences (INFORMS) setiap tahun. Penghargaan ini mengapresiasi pencapaian dalam ilmu manajemen. Lebih lagi, Huawei Cloud menjadi perusahaan komputasi awan (cloud computing) pertama yang tercantum sebagai finalis teknologi scheduling dalam 50 tahun terakhir. Kamis (19 Januari 2023).

Cara memaksimalkan penggunaan sarana cloud tanpa mengorbankan kualitas layanan tetap menjadi isu penting sekaligus penuh tantangan di industri cloud. Maka, teknologi cloud resource scheduling dari Huawei Cloud menjadi solusi yang meningkatkan utilisasi sarana jaringan media hingga di atas 30% lewat algoritma inovatif. Aspek quality of service (QoS) yang semakin baik turut menghasilkan pertumbuhan bisnis livestreaming hingga 10 kali lipat selama dua tahun terakhir.


Ilmuwan terkemuka dan algoritma inovatif mengatasi kendala industri

Huawei Cloud menugasi 39 ilmuwan di 16 pusat riset, baik di dalam dan luar Tiongkok, untuk melakukan riset tentang cloud resource scheduling. Yuan Xiaoming, Chief Scientist, Huawei Cloud Algorithm Innovation Lab, berkolaborasi dengan pakar lain di bidang livestreaming dan memaksimalkan utilisasi sarana, serta menjamin kualitas layanan dalam pita lebar ke-95. Ilmuwan tersebut lalu berhasil mengembangkan algoritma yang mengatasi kendala luring dan daring. Selama proses pemecahan masalah, ilmuwan menghadapi dua kesulitan:


Pertama, mengingat cost function yang bersifat non-convex dan non-smooth dalam model matematis, memangkas biaya tagihan pada pita lebar ke-95 tergolong pekerjaan berat. Kedua, Huawei Cloud Live melibatkan lebih dari 2.800 edge node. Artinya, sebanyak 120 miliar variabel biner dan kontinu terdapat pada model matematis terkait.


Di sisi lain, ilmuwan juga kesulitan mengembangkan algoritma yang mampu melakukan scheduling scheme secara akurat dalam milidetik dalam skenario media network scheduling yang riil.

Agar merumuskan masalah dengan akurat, pakar tersebut membuat rangkaian model pemrograman matematis sebagai paradigma untuk riset lanjutan. Pakar tersebut juga melakukan analisis mendalam atas struktur dan karakteristik matematis dari model ini. 


Mereka merinci masalah menjadi submasalah sehingga algoritma mudah memadukan pemecahan masalah dan implementasi dengan efisiensi dan stabilitas yang baik. Uji coba numerik menunjukkan, algoritma ini meningkatkan utilisasi jaringan media di atas 30%, serta menyediakan indikator QoS yang lebih baik, seperti stream pull success rate yang lebih cepat, frame freezing yang lebih singkat, hanya 100 detik, serta waktu yang lebih pendek sebelum memainkan frame pertama.


Huawei Cloud juga membuat standar baru dalam aspek scheduling lain, seperti melalui algoritma MKSP jalur terpendek yang terbaik di industri, serta kolaborasi dengan Huawei Backbone Network (fitur yang dirancang khusus untuk industri), dan layanan cloud mutakhir. Riset terkait scheduling ini menghasilkan 30 paten dan enam makalah ilmiah.


Sistem media network scheduling Huawei Cloud menggerakkan pertumbuhan livestreaming

Sistem media network scheduling Huawei Cloud, menjawab isu yang telah lama menjadi momok bagi industri, digunakan platform livestreaming terkemuka di Tiongkok, seperti Douyu dan Huya. Huawei Cloud juga mengembangkan model network traffic dan scheduling scheme yang mengakomodasi fluktuasi arus penggunaan agar livestreaming tetap lancar pada kegiatan penting. Dengan Huawei Cloud, lebih dari 60 ajang olahraga internasional berhasil ditayangkan secara langsung. 


Solusi livestreaming Huawei Cloud memiliki QoS terbaik di industri dengan stream pull success rate hingga 100%, latensi terpadu yang mencapai 2-3 detik, latensi di bawah 800 milidetik berdasarkan Low Latency Live, serta live video starting playback dalam hitungan detik tanpa frame freezing. Kuantitas sarana media yang disediakan Huawei Cloud bagi platform livestreaming terkemuka di Tiongkok pun meningkat 10 kali lipat dalam dua tahun terakhir.


Berdasarkan strategi "Everything as a Service", Huawei Cloud akan mengandalkan teknologi scheduling mutakhir guna menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi berbagai industri seperti energi, transportasi, logistik, dan ritel. (Tim Liputan)

Editor : Aan

 


Share:
Komentar

Berita Terkini