KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - PT Hillcon berkomitmen meningkatkan volume produksi dari 4
juta wet metric ton (wmt) menjadi 6 juta wmt serta menambah
pengangkutan bijih nikel PT Weda Bay Nickel (WBN) pada tahun depan.Hillcon Tingkatkan Produksi Dan Pengangkutan Bijih Nikel
Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan
penambahan volume produksi sebesar 50 persen dan tambahan dump truck 80 unit diproyeksikan mampu meningkatkan pendapatan
perseroan.
"Kami mempersiapkan belanja modal untuk
alat-alat berat tambahan tersebut untuk penambahan volume produksi dan
pengangkutan pada tahun depan," kata Hersan dalam keterangan yang dikutip
di Jakarta, Sabtu (31
Desember 2022).
Weda Bay Nickel telah melaksanakan konstruksi
pabrik pengolahan pemurnian bijih nikel dengan teknologi pirometalurgi
berkapasitas 30 ribu ton per tahun.
Sumber daya deposit perseroan saat ini tercatat
sebesar 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48 persen.
WBN bergerak di bidang pertambangan bijih nikel
dengan lokasi penambangan yang terletak di Lelilef Sawai, Kecamatan Weda
Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Perseroan termasuk salah satu objek vital
nasional, sehingga setiap aktivitas pertambangan maupun konstruksi harus diolah
dengan ekstra hati-hati karena objek vital nasional itu merupakan site-site yang dilindungi negara karena merupakan sumber
pendapatan dan dividen terbesar negara.
Untuk menjadi bagian dari site tersebut dibutuhkan
keahlian tinggi dimana hanya empat kontraktor yang dipercaya untuk mengelola site itu dengan masing-masing kontraktor menargetkan RKAB 4
juta ton per tahun.
“Kemampuan kami terbukti dengan menjadi salah satu
dari empat perusahaan pemegang kontrak karya untuk komoditi nikel Weda Bay,”
kata Hersan.
WBN merupakan bagian dari IWIP. Karena itu, setiap
hasil tambang nikel tidak diperbolehkan dijual ke pabrik lain selain IWIP.
“Artinya, 100 persen diolah IWIP. Itu sebabnya,
dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain,” terang
Hersan.
Secara teknikal, WBN telah menerapkan sistem good mining practice yang cukup tinggi dan Hillcon telah mematuhi dengan
baik dengan memenuhi kriteria man power, peralatan, dan sistem Weda Bay yang berstandar
tinggi.
Pada Desember 2022, Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT
Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP).
SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah,
sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Kedua perusahaan
itu diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wmt atau
senilai 60 juta dolar AS per tahun. (Tim Liputan)
Editor : Aan