KALBARNEWS.CO.ID
(BENGKAYANG) - Ketua Komisi III DPRD Bengkayang, Kalimantan Barat,
Martinus Khiu menilai Rumah Baluk yang merupakan Rumah Adat Dayak
Bidayuh perlu perbaikan setelah terdampak banjir beberapa waktu lalu. Selasa ( 17 Januari 2022).DPRD Bengkayang: Rumah Adat Dayak Bidayuh Perlu Perbaikan
"Kami telah melakukan meninjau Rumah Baluk di
Sebujit, Kecamatan Siding dan ini perlu segera diperbaiki. Lokasi ini setiap
tahunnya sudah menjadi lokasi digelar Gawai Nyobeng yang sudah masuk dalam
agenda kalender wisata nasional," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang,
Selasa.
Ia menambahkan bahwa dari hasil kunjungan terdapat
beberapa kondisi Rumah Baluk pasca banjir sangat memprihatinkan sehingga perlu
segara mendapatkan perhatian.
Pihaknya akan mendorong agar Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Bengkayang melakukan perencanaan detail untuk
perbaikan fasilitas yang rusak, agar bisa diperjuangkan anggarannya di
Kementerian.
"Tindak lanjutnya nanti kami akan rapat
dengan pendapat bersama OPD teknis. Semoga Gawai Nyobeng Serumpun 2023 yang
sudah masuk Kalendar Wisata Nasional dapat berjalan dengan baik sesuai harapan kita
bersama," harap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Bengkayang, I Made Putra Negera menyatakan Nyobeng di
Sebujit pada 2023 rencananya akan diadakan. Kemudian terkait dengan perbaikan
destinasi wisata budaya saat ini wewenang ada di OPD lainnya.
"Untuk penyelenggaraan Kegiatan Nyobeng nanti
ada bantuan hibah dari pemerintah daerah," kata dia.
Agenda wisata di Kabupaten Bengkayang berupa
Festival Internasional Budaya Dayak Bidayuh yang berangkat dari ritual adat Dayak
Bidayuh Desa Hlibuei Dusun Sebujit yang dikenal Nyobeng mampu menarik minat
wisatawan mancanegara (wisman) terutama dari Malaysia.
Letak Sebujit dari pusat kota Bengkayang berjarak
sekitar 72 kilometer. Dengan lokasi Kabupaten Bengkayang yang berbatasan darat
langsung dengan Malaysia, menjadi peluang besar untuk
mendatangkan wisatawan untuk hadir.(Tim Liputan)
Editor : Aan