KALBARNEWS.CO.ID
(KEDIRI) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, Jawa
Timur, mengoptimalkan berbagai langkah guna pengendalian inflasi menjelang
pergantian tahun dari 2022 ke 2023.TPID Kediri Optimalkan Pengendalian Inflasi Jelang Pergantian Tahun
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri
Ferry Djatmiko di Kediri, Jatim, Kamis mengemukakan di penghujung tahun
2022, angka inflasi cenderung mengalami kenaikan akibat meningkatnya permintaan
kebutuhan pokok dan bahan bakar selama Natal 2022 dan sebelum Tahun Baru 2023. Kamis (29 Desember 2022).
"Tentunya kami koordinasi untuk pengendalian
inflasi. Pemkot Kediri juga telah memberikan imbauan pada masyarakat untuk
belanja," katanya.
Ia menjelaskan, beberapa langkah telah dilakukan
sebagai upaya pengendalian inflasi seperti pelaksanaan operasi pasar murah,
sidak ke pasar dan distributor agar tidak ada timbunan barang, menjalin kerja
sama dengan daerah penghasil komoditas untuk ketersediaan pasokan, gerakan
menanam, merealisasikan belanja tidak terduga (BTT), serta dukungan bantuan
trasportasi dari APBD.
"Hingga akhir tahun ini, keenam langkah
konkret tersebut telah dilakukan satuan kerja terkait," kata dia.
Ia menyebut, saat ini inflasi Kota Kediri dapat
terkendali. Hal itu dilihat dari capaian angka inflasi Kota Kediri pada
November 2022 mencapai 5,93 persen, berada di bawah Pemprov Jatim 6,62 persen.
"Ini artinya inflasi Kota Kediri masih
terkendali dengan cukup baik," kata dia.
Ia pun berharap, kestabilan ini harus dijaga dan
dipertahankan. Evaluasi kinerja TPID Kota Kediri juga giat dilakukan sebagai
bahan membuat perencanaan perbaikan di 2023.
"Dengan rapat koordinasi dan monitoring serta
evaluasi, kami dapat menentukan langkah ke depan yang akan dipilih untuk
menjaga inflasi di Kota Kediri," kata dia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Kediri Chevy Ning Suyudi mengatakan pihaknya terus mengevaluasi beberapa data
yang didapatkan dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik terkait dengan
inflasi.
"Berdasarkan data yang kami peroleh dari Bank
Indonesia dan Badan Pusat Statistik, di Kota Kediri beberapa komoditas akan
menjadi penyumbang inflasi di akhir tahun, seperti beras, minyak goreng, telur,
daging ayam, tomat, tahu dan cabai," kata dia.
Untuk menekan kenaikan inflasi di akhir tahun ini,
kata Chevy, Pemkot Kediri akan mengintervensi dengan menggelar operasi pasar
murni (OPM) komoditas beras dan telur serta memastikan stok pangan dan
kebutuhan pokok tetap tersedia, seperti beras, elpiji, serta BBM di Kota Kediri.
Inflasi, kata dia, bukanlah sekedar angka, tapi
pihaknya memastikan semua kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Di Desember, angka inflasi cenderung mengalami
kenaikan karena banyaknya permintaan, sehingga pemerintah tetap harus waspada
menghadapi kenaikan yang akan terjadi.
"Yang penting stok terjamin, agar masyarakat
tidak kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok. Kami sudah pastikan
jumlahnya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Kediri hingga 2-3 bulan ke
depan," kata Chevy. (Tim liputan)
Editor : Aan