KALBARNEWS.CO.ID
(PURBALINGGA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berkomitmen
untuk turut menyukseskan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai, salah satunya dengan diluncurkannya prototipe sepeda motor listrik
Bralink EV-1 yang merupakan inovasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Dinperindag) setempat.
Jumat (16 Desember 2022).Purbalingga Komitmen Sukseskan Program Kendaraan Bermotor Listrik
"Kami juga berkomitmen untuk menyukseskan
pengembangan industri ramah lingkungan dengan memberdayakan IKM (Industri Kecil
Menengah) Logam dan Alat Angkut Purbalingga," kata Kepala Dinperindag
Kabupaten Purbalingga Johan Arifin di Purbalingga.
Johan mengatakan hal itu di sela peluncuran
prototipe sepeda motor listrik Bralink EV-1 yang dilakukan oleh Bupati
Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berbarengan dengan pembukaan Purbalingga Expo
2022 di Kompleks Gelanggang Olahraga Goentoer Darjono, Purbalingga.
Menurut dia, pembuatan prototipe sepeda motor
listrik tersebut dilatarbelakangi oleh Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019
tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk
transportasi jalan.
Selain itu, kata dia, berdasarkan data Sistem
Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) Kabupaten Purbalingga, pada tahun 2021
terdapat 204 IKM Logam dan Alat Angkut yang memproduksi knalpot aftermarket (hand made) dengan jumlah tenaga kerja yang tercatat
sebanyak 1.326 orang.
"Dengan adanya pengembangan industri
kendaraan listrik oleh pemerintah pusat maka akan terjadi era pergeseran
penggunaan kendaraan konvensional ke listrik," jelasnya.
Ia mengatakan pergeseran tersebut yang ingin
dimanfaatkan Pemkab Purbalingga untuk mendorong IKM Logam Purbalingga untuk
dapat mengikuti tren.
Dia mengharapkan IKM Logam dan Alat Angkut di
Purbalingga sudah siap dengan diversifikasi produk, sehingga nantinya dapat
tetap bertahan, bahkan menjadi pemain utama atau terdepan dalam industri sepeda
motor listrik di Indonesia.
Lebih lanjut, Johan mengatakan Bralink EV-1
(Bralink Electric Vehicle-1, red.) merupakan sepeda motor custom yang dibuat
dengan menggunakan bahan baku dan sumber daya lokal.
Selain itu, kata dia, Braling EV-1 dibuat secara hand made (buatan tangan, red.) dengan desain khas Purbalingga seperti
batik dan dihiasi logo berupa "Lawa" atau kelelawar yang
menggambarkan Goa Lawa Purbalingga.
"Sepeda motor ini menggunakan kerangka yang
terbuat dari stainless steel dan besi. Komponen dari luar negeri hanya
dinamo, roda, dan ban, lainnya kami sendiri yang merangkai," tegasnya.
Dengan demikian, kata dia, tingkat komponen dalam
negeri (TKDN) pada prototipe sepeda motor listrik Bralink EV-1 sekitar 80-90
persen.
Terkait dengan spesifikasinya, dia mengatakan
Bralink EV-1 yang berdimensi 186x45x75 centimeter itu dibekali baterai LifePO4
60v 30 Ah yang mampu diisi daya listrik hingga penuh selama 2-3 jam.
Menurut dia, Bralink EV-1 mampu melaju dengan
kecepatan maksimal 70 kilometer per jam dan jangkauan maksimum baterai
diperkirakan mencapai 40 kilometer.
Kendati demikian, dia mengakui prototipe sepeda
motor listrik Bralink EV-1 akan diproduksi secara terbatas untuk
kolektor/pehobi sepeda motor listrik, pengelola kawasan wisata, dan perkantoran
yang menggunakan kendaraan tersebut secara terbatas di dalam lingkungan kerja
masing-masing.
Oleh karena itu, kata dia, Bralink EV-1 tidak
diproduksi secara massal dan sementara ini baru dihasilkan sebanyak tiga unit
yang dikerjakan dalam waktu kurang lebih selama dua bulan, sedangkan harga yang
ditawarkan sebesar Rp40 juta per unit.
"Kami juga ingin memromosikan bahwa
Purbalingga juga bisa membuat suku cadang sepeda motor seperti setang,
kerangka, rem, dan sebagainya," kata Johan. 9tim liputan)
Editor : Aan