Perbaiki Data, Ayo Sama-sama Cegah Stunting

Editor: Redaksi author photo

 Perbaiki Data, Ayo Sama-sama Cegah Stunting
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Adanya perbedaan data stunting antar pemerintah pusat dengan daerah, menjadi tantangan yang harus diatasi agar data stunting lebih akurat, upaya mengatasi pencegahan dan penurunan stunting itu yang terpenting. Kamis (22 Desember 2022).

Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, Dr. Ayi Riyanto, AK, MSi, mengatakan upaya mengatasi stunting yang pertama adalah memperbaiki data stunting lebih penting, karena data tersebut merupakan basis untuk membuat suatu keputusan atau kebijakan itu harus diperbaiki.

Kedua, kata Ayi Riyanto, adalah  masalah sinergitas dan kolaborasi, karena pencegahan dan penurunan stunting itu tidak bisa dikerjakan sendiri, harus bersama-sama. 

"Ini penting semua OPD, lintas sektor, pemerintah daerah, harus bekerja bersama-sama. Di situlah kuncinya kita menyasar mana stunting yang harus sama-sama kita benahi dan kita cegah," ujarnya, ditemui pada kegiatan Rapat Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022. 

Kemudian yang ketiga, kata Ayi Riyanto,  adalah pencegahan dan penurunan stunting  harus tetap menjaga akuntabilitas. "Kita menggunakan anggaran pemerintah. Anggaran rakyat harus di akuntabilitaskan, artinya tata kelolah harus benar, kita harus peduli dengan resiko, mitigasi resiko dan kontrolnya harus juga dijalankan supaya semua anggaran yang kita gunakan harus betul-betul untuk mencapai tujuan dan pencegahan dan penurunan stunting," harapnya.

Mengenai data stunting, Ayi Riyanto, mengatakan semua data tersebut ada peruntukannya, data dari  Survey Satus Gizi Indonesia (SSGI) dan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGM) mempunyai peruntukan masing-masing.

"Jadi masalah data tidak perlu dipertentangkan, gunakan dua-duanya sama-sama untuk menurunkan prevalensi stunting, karena itu pasti ada maknanya, dan metodologi tetap juga menggunakan SSGI dan ePPGM juga sama-sama benar, tapi peruntukannya memang untuk kegunaan masing-masing. Jadi menurut saya, tidak perlu diributkan masalah perbedaan data, yang penting ayo sama-sama cegah stunting, agar Indonesia Emas bisa tercapai," tegasnya.

Data stunting yang lokal juga bisa, asal bisa menggambarkan data sebenarnya, bisa untuk mengambil keputusan kenapa tidak. 

"Yang penting data stunting tersebut, bisa untuk mengambil keputusan, untuk memperbaiki proses mendukung program pemerintah dalam pencegahan dan penurunan stunting," ujarnya.(BP)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini