Pemkab Mukomuko Bengkulu Bakal Gelar Pasar Murah Di Lima Lokasi

Editor: Redaksi author photo

Pemkab Mukomuko Bengkulu Bakal Gelar Pasar Murah Di Lima Lokasi
KALBARNEWS.CO.ID (MUKOMUKO) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menggelar pasar murah di lima titik lokasi di daerah ini.

"Hari Senin (19/12) peluncuran pasar murah di Kecamatan Lubuk Pinang, kemudian dilanjutkan dengan empat kecamatan lain," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko. Jumat (16 Desember 2022).

Ia mengemukakan, Pemkab Mukomuko bersinergi dengan Bank Indonesia dan Perum Bulog wilayah Bengkulu dalam menggelar kegiatan pasar murah untuk keluarga penerima manfaat dari program bantuan langsung tunai (BLT).

Ia menyebutkan, setelah peluncuran pasar murah di Kecamatan Lubuk Pinang, lalu instansinya menggelar pasar murah di Kecamatan Kota Mukomuko pada Selasa (20/12), serta kemudian di Kecamatan Penarik Rabu (21/12).

Kemudian pasar murah dilanjutkan di Kecamatan Pondok Suguh pada Kamis (22/12), dan terakhir pasar murah di Kecamatan Ipuh pada Jumat (23/12).

Ia menyatakan, pasar murah ini selain untuk keluarga penerima manfaat BLT, dan masyarakat umum yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini.

Ia menjelaskan, Perum Bulog menyiapkan sebanyak 10 ton sembako yang terdiri dari minyak goreng, gula, dan beras.

Selain itu, katanya, pelaku usaha kecil menengah di daerah ini bisa ikut serta menjual produknya dan hasil pertanian seperti cabai dan telur di pasar murah ini tetapi mereka harus menjual produknya di bawah harga pasar.

"Ada pelaku usaha dan kelompok tani yang menjual cabai, telur, sesuai dengan harga eceran tertinggi. Mereka harus menjual produknya di bawah harga pasar," ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa setiap orang tidak diperbolehkan membeli sembako dalam jumlah banyak untuk mencegah jangan sampai terjadi kesenjangan.

Ia menjelaskan, pemerintah menggelar pasar murah selain untuk membantu masyarakat yang kesulitan setelah adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan untuk pengendalian inflasi di daerah ini. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini