Pelatihan Penyelamatan Korban Henti Jantung Lewat CPR Satbrimob Polda Kalbar

Editor: Redaksi author photo

 Pelatihan Penyelamatan Korban Henti Jantung Lewat CPR Satbrimob Polda Kalbar
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Bertempat di Mako Satbrimob Polda Kalbar, personel Satbrimob Polda Kalbar di sela kegiatan apel pagi melaksanakan Latihan Rutin. Kamis (29 Desember 2022) 

Kali ini Latihan diberikan oleh Satker Kesjas Satbrimob Polda Kalbar. Kegiatan diikuti oleh Personil Staf Sat. Dalam dinamika sehari-hari banyak kejadian yang tidak terduga disekitar kita situasi gawat darurat dapat terjadi kapan pun, di mana saja, dan pada siapa saja. Korban yang berjatuhan pun bisa jadi tak hanya luka-luka saja. Korban yang berjatuhan juga mungkin terjadi karena adanya serangan jantung mendadak karena dampak suara ledakan bom yang keras. 

Oleh karena itu betapa pentingnya CPR pada pertolongan korban henti Jantung. Ketika menghadapi situasi di mana korban mengalami henti jantung mendadak, Anda bisa memberikan serangkaian bantuan untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Adapun langkah-langkah pertolongan pertama yang cepat, khususnya penggunaan teknik resusitasi jantung paru (CPR) adalah faktor penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup dan pemulihan. Tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat menunda implikasi yang lebih buruk terhadap korban. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengetahui pedoman dasar pertolongan pertama dengan metode CPR.

1. Sebelum menolong korban, pastikan lingkungan sekitar aman untuk Anda maupun orang lain. Jangan dekati korban bila melihat bahaya, seperti kabel listrik yang menjuntai, percikan api, longsoran batu, dan lainnya.

2. Cek respons atau kesadaran korban. Jika tingkat kesadaran korban menurun, tepuklah bahunya. Jika korban masih tidak merespons, mintalah bantuan orang sekitar untuk menelepon ambulans, mengambilkan kotak P3K, dan alat Automated External Defibrillator (AED).

3. Sembari menunggu bantuan, lanjutkan dengan mengecek napas korban selama 5-10 detik. Jika tidak bernapas segera lalukan resusitasi jantung dan paru atau CPR dengan kompresi dada. Agar kompresi dada efektif, korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan yang rata dan keras.

4. Berikan 30 kali kompresi dada pada pertengahan dada (pertengahan bagian bawah tulang sternum), dengan kecepatan minimal 100-120 kali per menit.

5. Setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan metode head tilt - chin lift. Caranya letakkan tangan di dahi korban dan tengadahkan kepala korban. Letakkan ujung jari di bawah dagu, dan angkat dagu korban. Pastikan tidak ada sisa makanan sekitar area mulut.

6. Berikan dua kali bantuan napas. Tutup hidung dengan ibu jari dan telunjuk. Tiup sekitar 1 detik untuk membuat dada terangkat, kemudian lanjutkan dengan tiupan berikutnya.

7. Lanjutkan 30 kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas dalam 2 menit atau sekitar 5 kali pengulangan. Setiap 2 menit, lakukan pengecekan napas kembali.

8. CPR baru bisa dihentikan saat korban memberi respon (biasanya terbatuk) atau mulai bernapas lagi, saat penolong tidak mampu lagi memberikan pertolongan, saat tim medis sudah datang, atau sudah ada keputusan dari dokter.

9. Jika korban mulai bernapas setelah diberikan CPR, lakukan posisi pemulihan. Tarik lengan terjauh korban melewati dada, dan punggung tangannya menempel pada pipi. Dengan tangan satunya, tekuk lutut kaki bagian terjauh korban.

10. Balikkan atau miringkan korban ke arah penolong. Biarkan lutut kaki yang sudah ditekuk tetap dalam posisi demikian. Tengadahkan kepala korban untuk mempertahankan jalan napas. Pantau keadaan korban hingga bantuan medis tiba.

Itu merupakan langkah kecil untuk pertolongan pertama yang Kesjas Satbrimob Polda Kalbar jelaskan dalam latihan hari ini. (Tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini