KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan penambahan
dokter spesialis di rumah sakit umum daerah (RSUD) merupakan bukti keseriusan
pemerintah dalam mengimplementasikan transformasi kesehatan ke arah yang lebih
baik. Sabtu (10 Desember
2022).Menkes: Penambahan Dokter Spesialis RSUD Bukti Transformasi Kesehatan
"Jadi rumah sakit umum daerah pasti akan saya isi,
fasilitasnya saya isi dan sumber daya manusianya saya berikan beasiswa,
beasiswanya bisa fellowship,"
kata Menkes Budi.
Dalam kunjungan kerja ke RSUD Dr. Moewardi, Solo pada Sabtu
(10/12), Menkes menekankan jika penambahan dilakukan untuk mengejar kekurangan
dokter spesialis dan menambah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan
spesialis.
Upaya pemenuhan dokter spesialis dan fasilitas penunjang
dilakukan dalam rangka transformasi sistem kesehatan Indonesia, yang
disesuaikan dengan mandat dari Presiden RI Joko Widodo kepada Kemenkes untuk
melakukan transformasi kesehatan besar-besaran.
Budi melanjutkan pemenuhan dokter spesialis di RSUD yang
menjadi prioritas adalah para spesialis penyakit yang menjadi penyebab kematian
terbanyak yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker. Dokter yang dibutuhkan
seperti spesialis onkologi untuk penyakit kanker, spesialis jantung dan
pembuluh darah, spesialis neurologi untuk penyakit stroke, serta spesialis
nefrologi untuk penyakit ginjal.
Oleh karenanya, Kemenkes menargetkan semua rumah sakit di
seluruh Indonesia pada 2024, harus sudah bisa melayani penyakit jantung,
stroke, dan kanker. Akses layanan dan standar layanan tertentu harus rata
tersedia di seluruh provinsi.
“Pemenuhan dokter spesialis ini juga sejalan dengan
transformasi sumber daya manusia kesehatan. Pasalnya, jumlah dokter standarnya
satu per 1.000 penduduk. Sementara kebutuhan di Indonesia masih belum terpenuhi
ditambah lagi dengan distribusi yang belum merata,” katanya.
Pemerataan sumber daya kesehatan itu nantinya akan
diupayakan melalui Academic health system atau sebuah model
kebijakan yang mengakomodir potensi masing-masing institusi ke dalam satu
rangkaian visi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Konsep ini adalah integrasi dari pendidikan kedokteran
bergelar, dengan program pendidikan profesional kesehatan lainnya yang memiliki
rumah sakit pendidikan atau berafiliasi dengan rumah sakit pendidikan, sistem
kesehatan serta organisasi pelayanan kesehatan.
Nantinya rumah sakit yang punya dokter berprestasi, akan
diwadahi bertemu dengan dokter dari negara lain untuk bekerja sama. Selain itu,
dokter terbaik dari luar negeri akan didatangkan untuk meningkatkan kapasitas
dokter di Indonesia.
"Kebutuhan dokter harus diperbanyak, harus ada
akselerasi dan 10 tahun terakhir ini akselerasinya sangat lambat. Jadi ini
harus dipercepat baik dokter umum maupun dokter spesialis,” ucapnya.(Tim Liputan)
Editor : Aan