KJRI Kuching Sambut Baik Pelayanan KB Pada PMI

Editor: Redaksi author photo

 KJRI Kuching Sambut Baik Pelayanan KB Pada PMI
KALBARNEWS.CO.ID (SERAWAK) - Hampir tiga tahun program pelayanan KB pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Ladang Ladong Simunjan, Sarawak Malaysia. Kini, program hadirnya negara menyentuh PMI bakal diupayakan lagi. Hasil koordinasi bersama perwakilan KJRI Kuching, menyambut positif hal itu. 

Budimansyah Consular Affairs Minister Counsellor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching Sarawak Malaysia telah menunggu perwakilan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kalimantan Barat, di lantai tiga kantor KJRI Kuching. Kamis (1 Desember 2022).

Pertemuan itu, sebagai tindaklanjut koordinasi dari rencana BKKBN Kalbar untuk memberikan pelayanan KB pada PMI yang bekerja di perusahaan sawit daerah tetangga. Selain itu, PMI juga akan diberikan sosialisasi tentang upaya pemerintah Indonesia melakukan percepatan penurunan stunting.

Dalam pertemuan itu, Budiansyah banyak bercerita tentang berbagai persoalan yang dihadapi KJRI Kuching dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi warga PMI di sini. "Kasus di sini cukup tinggi. Sampai akhir tahun, kami ditarget 97 ribu data mesti tervalidasi. Ini data dari PMI yang bekerja di ladang. Namun dari data yang terkonek dengan paspor baru 45 ribuan," ujarnya.

Tugas KJRI di sini, akan mensinkronkan data dari pusat dengan data yang benar-benar riil berpatokan kepemilikan paspor.

Lebih dalam ia menjelaskan, kurang lebih dua ribu kilometer batas Indonesia-Malaysia. Artinya dengan batas sepanjang ini, ada banyak jalan tikus yang bisa dilalui oleh PMI untuk masuk ke sini. Tugas tersebut betul-betul berat.

Apalagi ketika PMI tanpa surat terazia oleh Polisi. Mereka akan dideportasi dan dikembalikan ke Indonesia. Celakanya ketika temuan ini di akhir tahun akan menjadi masalah bagi KJRI. Sebab kaitannya pada anggaran pemulangan. "Dana kami habis, orang yang dikembalikan di perbatasan justru ketemu calo dan dikembalikan lagi ke sini (Sawarak)," ujarnya.

Belum lagi persoalan kematian PMI di sini. Untuk satu orang meninggal, pihaknya mesti mencari surat data dirinya. Jika kematiannya janggal. Mesti dilakukan autopsi. Tindakan autopsi mesti cepat. Namun ketika pihak keluarga tidak bisa dihubungi, KJRI juga dituntut bisa mengambil kepastian dengan cepat. Apalagi meninggal tanpa identitas, ini akan sulit buat mengurus pemulangannya. KJRI harus mengurus surat di sini, setelah tuntas urusannya barulah bisa jenazah dikirim pulang.

Persoalan penduduk betul-betul pelik. Adanya wacana BKKBN Kalbar kembali melakukan pelayanan KB di ladang, lantas disambut baik olehnya. Iapun meminta waktu dua minggu untuk KJRI Kuching melakukan koordinasi ke ladang yang PMI nya pernah mendapatkan pelayanan KB di dua tahun lalu. Selain itu, ia juga ingin, ada lembaga lain turut serta menjalankan programnnya. Sehingga saat pelayanan para PMI ini bisa mendapat banyak keuntungan dari jemput bola ini.

Pelaksana Tugas BKKBN Kalbar Muslimat, menuturkan kedatangan pihaknya ke sini bersama perwakilan IPKB menindaklanjuti pelayanan pada PMI yang sudah dilakukan di 2020 lalu di Ladang Ladong, Simunjan. "Mereka kita layani untuk pemasangan alkonnya," katanya.

Rencana di pelayanan ke dua ini, pihaknya akan membuka alkon yang terpasang. Kemudian memasang kembali dengan yang baru. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dalam upaya penurunan stunting pada PMI.

Dari hasil pertemuan dengan KJRI Kuching, mereka menyambut baik. Tentunya, hasil koordinasi ini akan menjadi bahan laporan ke BKKBN pusat. "Laporan hasil pertemuan ini akan segera kami sampaikan ke pusat," tutupnya.(BP)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini