KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menekankan urgensi
wisata geopark dalam mengembangkan pariwisata daerah.Kemenparekraf Tekankan Geopark Dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
“Kami menyadari bahwa daerah memiliki resources
geopark. Oleh karena itu harus dikembangkan agar memberikan manfaat
sebesar-besarnya untuk masyarakat,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi
dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu dalam Rapat Koordinasi
Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2022 sesi
“Persiapan Pelaksanaan DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik dan Non Fisik Bidang
Pariwisata Tahun 2023. Sabtu
(17 Desember 2022).
Menurut Vinsensius, wisata geopark merupakan konsep wisata
berbasis keunggulan atau keunikan geologis yang dimiliki suatu tempat, dan
memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan.
Kemenparekraf sedang mengupayakan terwujudnya destinasi
geopark di Indonesia dengan meningkatkan sinergi antara pemerintah pusat dan
pemda dalam pengelolaan DAK Fisik berbasis inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Pada 2022, dukungan DAK Fisik bidang pariwisata dalam
mengembangkan destinasi geopark sebesar Rp371,68 miliar untuk mendukung Daya
Tarik Wisata (DTW) antara lain UNESCO Global Geopark (UGG) Kaldera Toba di
Sumatera Utara yang meliputi DTW Rumah Tanggal Geosite Silalahi di Dairi,
Geosite Sipinsur di Humbahas, Geosite Huta Ginjang di Taput, dan Pusat
Informasi Geopark Sigulatti di Samosir.
Selain itu juga UNESCO Global Geopark (UGG) Maros Pangkep
yang meliputi DTW Air Terjun Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan.
Kendala dalam pengembangan geopark yaitu clear
and clean lahan, masterplan/site plan DTW geopark,
dan komitmen dari pemerintah kabupaten dalam mendukung geopark yang
seharusnya mengajukan usulan DTW Geopark.
“Kendala clear and
clean ini sering sekali terjadi, menimbulkan permasalahan
seperti adanya akuisisi lahan. Ini harus dibenahi,” ucapnya.
Untuk 2023, Kemenparekraf telah mempersiapkan dukungan DAK
Fisik pengembangan destinasi geopark, yakni berdasarkan hasil kesepakatan
dengan DPR saat rapat Panitia Kerja pada 21 September 2022. DAK Geopark yang
termasuk dalam DAK Pariwisata 2023 sebesar Rp238 miliar.
Alokasi DAK geopark tertuju ke 6 UGG, 13 geopark nasional,
dan dua aspiring geopark nasional.
Proses berikutnya adalah penyusunan rencana kegiatan (RK)
oleh pemda sehingga perlu kawal oleh kementerian/lembaga (K/L).
Selanjutnya, Badan Pengelola Geopark dan pemda perlu
memberikan dokumen pendukung seperti Detail Engineering Design (DED) ke
Kemenparekraf/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai
persyaratan kelengkapan dokumen.
Direktur Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (IPEK) Bappenas
Teguh Sambodo menyampaikan bahwa pemda perlu menyiapkan readiness dan
kriteria teknis yang sudah ditetapkan agar usulan pemda dapat diproses,
dikurasi, dinilai, dan dianggarkan untuk mendapatkan alokasi DAK.
“Manfaat dari pembangunan obyek wisata/DTW melalui DAK dapat
tercermin dari kualitas dokumen perencanaan yang menjadi readiness criteria (RC)
DAK, yaitu masterplan, siteplan, dan DED. Perlu upaya
dan keseriusan dari pemerintah daerah dalam mempersiapkan dokumen RC yang
berkualitas,” ungkap Teguh. (Tim liputan)
Editor : Aan