KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrin Ghaisani Fadiana
mengingatkan orang tua perlu waspada anak terkena diabetes melitus jika
masih sering mengompol meskipun sudah selesai toilet training. Sabtu (3 Desember 2022).Dokter: Waspada Diabetes Jika Anak Sering Mengompol
“Karena gula darah di dalam darah tinggi, maka akan keluar banyak dari ginjal. Gejalanya sering pipis atau pipisnya banyak. Salah satu gejalanya yang lain adalah sering mengompol di malah hari,” katanya dalam diskusi daring yang ditayangkan lewat Instagram RSCM Kencana.
Gejala lain dari diabetes adalah banyak minum, hal tersebut
lantaran anak sering buang air kecil sehingga berakibat pada kekurangan cairan
dan tubuh merespons dengan membutuhkan lebih banyak air. Akibatnya, anak akan
sering minum dan bahkan sering terlihat seperti kehausan.
“Selain itu disertai dengan sering terlihat lapar, jadi
sedikit-sedikit ingin makan tapi anehnya berat badan tidak naik atau berat
badan turun. Itu gejala utamanya,” ujarnya.
Tak sampai di situ, lanjutnya, anak penderita diabetes juga
sering kali cepat lelah dan aktivitas fisik yang tidak terlalu baik. Sehingga
jika anak sudah memiliki gejala-gejala diabetes tersebut, ia menyarankan orang
tua untuk segera memeriksakan anak ke dokter spesialis anak.
“Biasanya akan ditanyakan lagi ya riwayat keluarga seperti
apa. Kalau memang tadi ada gejala-gejala yang mengarah ke gejala diabetes tentu
akan ada beberapa pemeriksaan dan setelah itu akan dilakukan pemeriksaan
darah,” jelas dia.
Sedangkan untuk diabetes melitus pada dewasa, pada
kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin,
Metabolik dan Diabetes Dicky L Tahapary menyampaikan bahwa pada dasarnya
memiliki gejala yang sama dengan anak yakni sering buang air kecil.
Pasien pengidap diabetes melitus biasanya datang berobat
jika sudah merasakan keluhan akibat gula darah yang tinggi seperti sering buang
air kecil, sering haus dan lapar serta penurunan berat badan tanpa sebab yang
jelas. Selain itu, biasanya penyakit diabetes melitus baru terdeteksi setelah
pasien mengalami komplikasi seperti kesemutan di kaki, gangguan ereksi,
serangan jantung, fungsi ginjal menurun dan stroke.
“Bagi dewasa, jika sudah ada keluhan diabetes atau beresiko
lakukan evaluasi supaya ketahuan sedini mungkin karena gejalanya hanya timbul
kalau gula darah sudah cukup tinggi atau timbul komplikasi apapun jenis
diabetesnya,” ucap dia.(Tim
Liputan)
Editor : Aan