KALBARNEWS.CO.ID
(KALTIM) - Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser utara (Distan PPU),
Kalimantan Timur, menekan laju inflasi melalui konsep hulu-hilir, yakni
menyatukan usaha dari produksi hingga pemasaran, sehingga mampu memotong rantai
pasok plus meminimalisir peran tengkulak. Jumat (9 Desember 2022).Distan Kabupaten PPU Tekan Inflasi Dengan Konsep Hulu-Hilir
"Dalam konsep ini telah bergabung usaha hulu berupa bahan baku produk dan usaha hilir berupa pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, khususnya dari produk peternakan," ujar Plt Sekretaris Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam.
Seluruh rantai distribusi usaha dilakukan secara
kluster serta sinergis, saling menguntungkan, dan mengurangi peran tengkulak
atau sistem usaha terkait di luar sistem yang dibangun.
Dari sistem ini pun, lanjutnya, dapat mengontrol
rantai distribusi usaha secara efektif dan efisien, sehingga keuntungan pelaku
usaha baik tingkat hulu hingga hilir akan meningkat.
Pola ini, lanjutnya, perlu dilakukan karena untuk
mengintegrasikan beberapa pelaku usaha yang masih bersekat, yakni masih terjadi
segmen proses produksi yang terkesan berjalan sendiri-sendiri mulai penyediaan
bahan baku, proses produksi, pengolahan, dan pemasarannya, sehingga selama ini
terjadi pengotakan selama proses produksi.
Ia mengatakan, penerapan konsep hulu-hilir dimulai
dari membuat kesepakatan kerja sama menjadi lebih terukur hasil produksinya
baik berupa bibit, bakalan, pascapanen maupun olahan produk.
Menurutnya, klaster usaha terintegrasi yang telah
terbentuk dari konsep tersebut antara lain Kelompok Usaha Karya Sukses Bersama
di Kecamatan Sepaku, Himpuli Kabupaten PPU, Kelompok Wanita Tani (KWT) Rahayu
Jati di Kecamatan Penajam, dan Koperasi Jasa Babulu Brahman Jaya di Kecamatan
Babulu.
Target hasil inovasi dengan telah terbentuknya
beberapa integrasi usaha tersebut, maka bisnis usaha peternakan dapat terus
berkembang, biaya produksi menurun, pendapatan meningkat, dan kesejahteraan
peternak/ pelaku usaha pun turut meningkat.
"Sementara itu, unit usaha yang telah
diintegrasikan antara lain Kelompok Tani Jeruk di Desa Sukaraja Dan Kelompok
Tani Sri Rezeki di Desa Argomulyo, Kecamatan Sepaku, yakni usaha sapi potong
yang meliputi pembibitan, penggemukan, perdagangan, dan pengolahan kotoran
hewan," katanya(Tim
liputan)
Editor : Aan