Dinkes Kaltim Edukasi Pentingnya Gerakan Hidup Sehat

Editor: Redaksi author photo

Dinkes Kaltim Edukasi Pentingnya Gerakan Hidup Sehat
KALBARNEWS.CO.ID (SAMARINDA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memberikan edukasi pentingnya gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) kepada sejumlah elemen masyarakat diantaranya perangkat daerah, organisasi profesi, tenaga kesehatan dan media massa di wilayah setempat. Jumat (2 Desember 2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan kegiatan ini sangat penting untuk melakukan satu kemitraan dan mengedukasi masyarakat agar bisa memberikan kontribusi yang positif dalam promosi dan mensukseskan program kesehatan atau pembangun kesehatan di Kaltim.

Menurut Jaya, germas sebagai upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, perlu pengetahuan dalam peningkatan gizi, menyadari pentingnya hal tersebut

"Ini penting sekali agar kampanye dan promosi kesehatan betul-betul menjadi keperluan masyarakat bukan hanya sebagai program bagi Dinkes saja," katanya di Samarinda, Jumat.

Jaya menjelaskan status gizi masyarakat merupakan salah satu penentu keberhasilan memperoleh SDM yang berkualitas di masa yang akan datang, sementara itu perkembangan masalah gizi (stunting, gizi kurang, dan gizi lebih) di beberapa daerah masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Lanjutnya, keperluan promosi maupun edukasi terhadap masyarakat menjadi hal utama dalam mendidik, mengedukasi seluruh komponen yang ada di masyarakat, karena tanpa pengetahuan yang ter-update dari masyarakat semua program tidak mungkin berjalan dengan baik.

Penanggulangan masalah gizi harus didukung bersama-sama Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, Dunia Pendidikan, Media Massa, Masyarakat Umum, dan lainnya.

Hal ini semua dilakukan agar penurunan stunting dapat dipercepat dan dapat terjadi secara merata di seluruh wilayah Provinsi Kaltim.

Selain itu keberhasilan upaya Percepatan Penurunan Stunting dan masalah gizi tidak bisa diselesaikan oleh Dinas kesehatan saja, tapi diperlukan dukungan lintas sektor terkait termasuk Organisasi Profesi, Dunia Pendidikan, Dunia Usaha dan Media Massa.

Kegiatan diikuti 52 peserta terdiri dari Perangkat daerah, Organisasi Profesi, Tenaga Kesehatan maupun media massa. Menghadirkan 4 narasumber dari Dinkes Kaltim, Diskominfo Kaltim, Biro Adpim dan KPID Kaltim.
(Tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini