KALBARNEWS.CO.ID
(MADIUN) - Delapan unit
bus listrik E-Inobus buatan PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero)
secara resmi dioperasikan di Bandung, Jawa Barat, seiring dengan mulai aktifnya masterplan sistem transportasi massal di Bandung Raya. Minggu (25 Desember 2022).Delapan Unit Bus Listrik Produksi INKA Dioperasikan Di Bandung
Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship
PT INKA (Persero) Bambang Ramadhiarto menyatakan bahwa pengoperasian bus
listrik di Bandung tersebut merupakan kota kedua setelah Surabaya pada tanggal
20 Desember 2022.
"Delapan unit bus listrik sudah kami sediakan
di Bandung, dan Bandung ini kota kedua pengoperasian bus listrik E-Inobus
setelah Surabaya. Bus listrik ini merupakan armada angkutan untuk KTT G20
kemarin, yakni yang berdimensi panjang 8 meter," kata Bambang dalam
keterangannya di Madiun, Sabtu (24/12).
Adapun bus listrik yang dioperasikan di Bandung
tersebut, kata dia, dapat menampung 19 hingga 25 penumpang serta memiliki
kapasitas baterai 138 kWh dengan waktu charging atau pengisian daya 1 hingga 3 jam.
"Dengan kapasitas tersebut, bus listrik
E-Inobus mampu menempuh jarak sepanjang 160 kilometer," kata dia.
Ia mengatakan bahwa PT INKA (Persero) juga
memproduksi charger (pengisi daya) untuk bus listrik dengan
merek SETRUM yang merupakan akronim dari Sustainable Energy to Rejuvenate the
Environment.
"Charger tersebut memiliki input voltage 380 Vac
dengan daya output maksimum 120 kW atau 60 kW x 2," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
sangat antusias dengan pengoperasian 8 unit bus listrik buatan INKA tersebut.
Ia menilai keberadaan alat transportasi umum yang
ramah lingkungan dan nyaman merupakan solusi dari tantangan mengatasi kemacetan
di Kota Bandung dan sekitarnya ke depan karena 84 persen warga Bandung
menggunakan kendaraan pribadi.
"Dalam hitungan 20—30 tahun kalau ini
dibiarkan, pas keluar rumah nanti semuanya sudah kena macet. Solusinya apa?
Salah satunya mari perlahan-lahan mengubah gaya hidup berpindah ke transportasi
publik," kata Ridwan dalam acara kick off atau peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya
Go Green.
Ia menjelaskan bahwa transportasi massal Bandung,
khususnya cekungan Bandung, sudah dimulai Sabtu (24/12) ini dengan hadirnya
rute BRT (Bus Rapid Transit) untuk Kota Bandung menggunakan delapan bus listrik.
"Alhamdulillah, delapan bus listrik itu
produksi dalam negeri dari PT INKA di Jawa Timur dengan kapasitas 19 plus 5
sekitar 25-an penumpang," katanya.
Ridwan menambahkan bahwa topografi Bandung berbeda
dengan daerah lain seperti Jakarta, Semarang, atau Surabaya yang tanahnya datar
dan jalannya lebar.
Cekungan Bandung itu dari zaman kolonial berupa
jalan yang kecil-kecil, berkelok-kelok, dan berbukit-bukit sehingga
transportasi massalnya banyak tantangan.
"Oleh karena itu, kami akan pakai BRT yang
hari ini diluncurkan bus listriknya," kata Ridwan.
Dalam peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya Go
Green, turut hadir Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro dan
sejumlah jajaran. (Tim Liputan)
Editor : Aan