KALBARNEWS.CO.ID
(MAKASSAR) - Deputi Bidang Lalitbang BKKBN RI Muh Rizal berkunjung ke
Sulawesi Selatan untuk memantau langsung penanganan angka kekerdilan anak atau
stunting termasuk di Kota Palopo. Sabtu (10 Desember 2022)BKKBN RI Pantau Penanganan Stunting di Palopo
"Tingginya angka stunting termasuk dalam
program prioritas nasional dan Wali Kota Palopo Judas Amir ini memiliki inovasi
di mana seluruh jajaran Forkopimda sudah bersedia menjadi bapak asuh anak
stunting," ujarnya.
Muh Rizal menyampaikan anak-anak yang bergabung
pada generasi berencana merupakan anak yang luar biasa.
Teknologi dan informasi yang semakin berkembang
didukung pendampingan yang tepat terhadap anak-anak, maka Indonesia akan menuai
hasil dari bonus demografi pada 2045.
"Kita memiliki anak-anak yang luar biasa
didukung teknologi dan informasi, maka kita pasti memiliki generasi yang
membanggakan di masa depan," katanya.
Menurut dia, generasi yang akan menjadi pemimpin
Kota Palopo akan menjadi teladan jika prinsip dari Wali Kota Palopo Judas Amir
dijalankan dengan baik.
Tiga prinsip dari Wali Kota Palopo sudah
digaungkan di mancanegara yang pertama katakan tidak pada narkoba, kedua
katakan tidak pada hubungan di luar nikah dan ketiga adalah katakan tidak untuk
menikah sebelum usia 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria.
"Ketiga prinsip ini adalah pondasi dalam
menciptakan generasi emas di masa depan. Tapi sebelum itu, angka stunting juga
harus ditekan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Farid Kasim Judas menyampaikan kasus stunting di Kota
Palopo sejak 2021, sebanyak 429 kasus dengan kasus.
Dengan adanya intervensi dari pemerintah, kata
dia, angka stunting mulai menunjukkan hasil yang cukup baik. Angka stunting
turun menjadi 357 pada 2022 dan seluruh OPD juga dilibatkan dalam penanganan
tersebut.
(Tim Liputan)
Editor : Aan