KALBARNEWS.CO.ID (PALANGKA RAYA) - Kantor Perwakilan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan
Tengah melakukan berbagai langkah intervensi terhadap stunting atau gangguan
pertumbuhan, di antaranya melalui 'Gerebek Stunting'.
Selasa (13 Desember 2022).BKKBN Kalteng Lakukan Langkah Intervensi Dengan 'Gerebek Stunting'
Gerebek Stunting yakni mengunjungi keluarga yang
bayi atau anaknya berisiko maupun yang telah dinyatakan stunting, kata
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah Dadi Ahmad Roswandi.
"Mereka yang
berisiko atau telah mengalami stunting, perlu diselamatkan melalui intervensi
asupan gizi seimbang dan pola asuh yang baik. Tentu hal ini harus berkolaborasi
dengan berbagai pihak,” terangnya.
Kunjungan Gerebek Stunting yang baru saja
pihaknya laksanakan salah satunya di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito
di Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Murung Raya tepatnya Kecamatan Murung
pada Senin (12/12).
Dalam kunjungan Gerebek Stunting itu, Perwakilan
BKKBN Kalimantan Tengah mendatangi keluarga yang anaknya dinyatakan stunting
oleh tenaga ahli gizi setempat.
Kunjungan itu dilakukan bersama-sama jajaran
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Murung Raya, perwakilan dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Litbang provinsi, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Kunjungan itu sekaligus menyerahkan bantuan
paket kebutuhan pokok meliputi beras, telur, susu, minyak goreng, dari Ketua
Tim Penggerak PKK Kabupaten Murung Raya Lynda Kristiane Perdie.
Dia memaparkan, ada intervensi secara langsung
dari pakar dan tenaga ahli gizi yang mengontrol perkembangan mereka yang
berisiko stunting ataupun yang dinyatakan stunting.
"Begitu juga dengan perkembangan otak dan
perkembangan kognitif lainnya. Ini adalah wujud nyata dan kerja sama dari semua
pihak untuk mengatasi stunting," tegas Dadi.
Sementara itu, Camat Murung Fitrianul Fahriman
menjelaskan, dirinya siap mendampingi dan memantau keluarga yang berisiko
stunting di wilayahnya.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk DP3AP2KB
Murung Raya Firman Prihatin mengharapkan upaya percepatan penurunan stunting
dapat dilakukan bersama-sama dengan saling berkolaborasi.
“Kami melihat betapa luar biasanya konvergensi
ini, dengan keterlibatan secara aktif camat, lurah, PKK, Babinsa, hingga
Bhabinkamtibmas," ujarnya.
Adapun berdasarkan survei Studi Status Gizi
Indonesia (SSGI) angka prevalensi stunting di Murung Raya adalah 31,3 persen.
Prevalensi ini masih di atas angka Provinsi Kalimantan Tengah yang berada pada
angka 27,4 persen.
Dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah,
prevalensi stunting di Murung Raya berada di urutan keempat tertinggi, setelah
Gunung Mas 36,9 persen, Barito Timur 33,7 persen, serta Kotawaringin Timur 32,5
persen. (Tim Liputan)
Editor : Aan