BKKBN Kalbar Sambangi Bidan Hingga ke Perbatasan Indonesia Malaysia

Editor: Redaksi author photo

 BKKBN Kalbar Sambangi Bidan Hingga ke Perbatasan Indonesia Malaysia
KALBARNEWS.CO.ID (SAMBAS) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyambangi para bidan yang bertugas di perbatasan Indonesia Malaysia. Kehadiran BKKBN Kalbar tersebut dalam rangka monitoring, evaluasi dan intensifikasi pelayanan KB di fasilitas kesehatan. 

Di Kabupetan Sambas kegiatan monitoring dan evaluasi intensifikasi dari BKKBN Kalbar yang melibatkan para bidan tersebut dilakukan pada dua tempat yakni Desa Temajuk Kecamatan Paloh serta ibukota Kabupaten Sambas. Selasa (6 Desember 2022).

Subkoordinator Subbid Kesehatan Reproduksi Perwakilan BKKBN  Provinsi Kalbar, Ainul Fithri mengungkapkan di Desa Temajuk Kecamatan Paloh banyak hambatan yang dijaring BKKBN Kalbar saat bertemu bidan yang bertugas di perbatasan. Terutama terkait sosialisasi dan pelatihan pemasangan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD yang diperlukan pada bidan di perbatasan.

"Di sana (Temajuk) mereka tidak berani untuk melakukan pelayanan IUD, bidannya juga belum mendapatkan pelatihan untuk pemasangan IUD," ungkap Subkoordinator Subbid Kesehatan Reproduksi BKKBN Kalbar, Ainul Fithri.

Dirinya menambahkan kendala jarak cukup jauh juga menjadi kendala yang dihadapi para bidan yang bertugas di batas Indonesia Malaysia tersebut. Sehingga lewat monitoring dan evaluasi intensifikasi akan dihimpun berbagai kendala yang hadapi para bidan. Lalu ke depan akan dicarikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

"Hasil kegiatan ini akan kita carikan solusi untuk pelatihan bagi bidan yang harus kita lakukan tahun depan terutama untuk pemasangan IUD," jelasnya.

Di tempat yang sama Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas, Utami Sri Andayani berharap bidan-bidan yang ada di Kabupaten Sambas bisa mendapatkan pelatihan Contraceptive Technology Update (CTU).

"Dengan adanya pelatihan ini maka para bidan yang ada di Kabupaten Sambas bisa memiliki peningkatan kualitas," ungkap Utami Sri Andayani.

Dirinya menambahkan para bidan selama ini menghadapi tantangan karena masih menggunakan metode lama. Dengan perkembangan pengetahuan yang ada selama ini misalnya pemasangan kontrasepsi dengan metode baru. Maka para bidan harus diberikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas.

"Para bidan sebenarnya semangat untuk terus belajar meningkatkan kapasitasnya. Mereka berharap pelatihan CTU bisa terlaksana. Kalau bisa di Sambas semua bidan bisa mendapatkan pelatihan CTU," jelasnya.

"Program KB sangat erat kaitannya dengan stunting. Kelahiran yang tidak direncanakan maka akan beresiko menyebabkan stunting," tutupnya. (BP)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini