BI Catat Modal Asing Keluar RI Rp0,04 Triliun Dalam Sepekan

Editor: Redaksi author photo

BI Catat Modal Asing Keluar RI Rp0,04 Triliun Dalam Sepekan
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat modal asing keluar bersih Rp0,04 triliun dari pasar keuangan Indonesia dalam satu pekan ini, yakni dari 19 Desember sampai 22 Desember 2022. Jumat (23 Desember 2022)

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan terdapat modal asing masuk bersih ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp1,45 triliun.

Pada saat yang sama, terdapat modal asing keluar bersih senilai Rp1,48 triliun dari pasar saham domestik.

Secara keseluruhan, sejak Januari 2022 hingga 22 Desember 2022 terdapat modal asing keluar bersih (nett outflow) dari pasar SBN senilai Rp128,66 triliun.

Sebaliknya, tercatat modal asing masuk bersih (nett inflow) ke pasar saham domestik senilai Rp63,52 triliun dalam periode tersebut.

Adapun nilai tukar rupiah dibuka stabil pagi ini, yakni tetap senilai Rp15.580 per dolar AS, sebagaimana penutupan Kamis (22/12/2022).

Sementara indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 104,43.
DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yaitu euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Di sisi lain, ia mengungkapkan, imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,90 persen pada Jumat pagi dari 6,89 persen pada Kamis sore.

Imbal hasil tersebut masih jauh lebih menarik dibanding yield obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun yang naik ke level 3,679 persen.

Sementara itu, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia lima tahun tercatat turun ke 98,75 basis poin (bps) per 22 Desember 2022 dari 99,73 bps per 16 Desember 2022.

Erwin menyampaikan BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini