KALBARNEWS.CO.ID
(BALI) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang juga mantan Gubernur
Bali Made Mangku Pastika mendorong pengembangan badan usaha milik desa (BUMDes)
di berbagai desa di Bali dengan penggunaan teknologi dan manajemen pengelolaan
serta pemasaran yang lebih baik.Anggota DPD Dorong Pengembangan Teknologi-Manajemen Bumdes Di Bali
"Dengan demikian, aset yang dimiliki BUMDes
tidak mandek dan dapat terus berkembang," kata Pastika saat mengadakan
reses di BUMDes Taman Harapan di Desa Taman Abiansemal, Kabupaten Badung, Senin
(19 Desember 2022)
Ia mengaku senang dan mengapresiasi BUMDes Taman
Harapan telah dapat berkembang dengan baik untuk membantu masyarakat setempat.
"BUMDes ini sudah bagus, pelanggannya juga
sudah tergolong mampu. Harapannya, BUMDes juga terus dapat memberikan bantuan
modal kerja bagi warga yang membutuhkan sehingga dapat menolong ekonomi
mereka," ucap Pastika.
Pastika pun menyampaikan cikal bakal kelahiran
BUMDes di berbagai desa di Provinsi Bali banyak yang karena setelah mendapatkan
bantuan program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara dari
Pemprov Bali saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Bali.
Saat itu, ada 216 desa di Bali dengan tingkat
kemiskinan di atas 25 persen yang mendapatkan dana program Gerbangsadu Mandara
sebesar Rp1,02 miliar untuk masing-masing desa.
"Jadi, yang terpenting BUMDes saat ini dapat
menolong ekonomi masyarakat untuk bisa lebih sejahtera. Kehadiran BUMDes adalah
untuk meningkatkan perekonomian desa dan usaha masyarakat dalam mengelola
potensi yang ada," ujarnya.
Dalam reses yang mengangkat tema "Peranan
BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Desa untuk Kesejahteraan Rakyat"
itu Pastika berharap agar BUMDes dapat terus melakukan upaya-upaya inovasi.
Sementara itu Perbekel/Kepala Desa Taman,
Abiansemal, Kabupaten Badung IGM Sudarpa menyampaikan BUMDes di daerahnya yang
berpenduduk sekitar 7.000 jiwa itu telah berdiri sejak 2013 dengan modal awal
Rp164 juta lebih.
Selain melayani usaha simpan pinjam, BUMDes juga
mengelola usaha dagang. Untuk usaha simpan pinjam, BUMDes juga melayani
kebutuhan warga seperti alat elektronik dan kebutuhan lainnya.
"Kami yang memodali, selanjutnya warga
mencicil ke BUMDes sesuai kemampuannya. Saat ini kami juga membantu kebutuhan
peternak babi dalam pengadaan pakan," ucap Sudarpa.
Menurut Sudarpa, peternakan babi sangat potensial
di desa yang tidak jauh dari objek wisata Sangeh ini . Terbukti puluhan ternak
yang dibantu berkembang dan menguntungkan peternak.
Ke depan, BUMDes setempat berencana untuk menyerap
hasil pertanian dari petani desa setempat agar tidak terjerat para tengkulak.
Beras dari para petani tersebut kemudian akan dijual lewat BUMDes.
"BUMDes juga menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) setempat karena memang
sama-sama untuk membantu ekonomi masyarakat," kata Sudarpa didampingi para
pengurus BUMDes.
(Tim Liputan)