Akademisi: Tanaman Nonsawit Di Rawa Tripa Bisa Jadi Ekonomi Alternatif

Editor: Redaksi author photo

Akademisi: Tanaman Nonsawit Di Rawa Tripa Bisa Jadi Ekonomi Alternatif
KALBARNEWS.CO.ID (BANDA ACEH) - Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) Monalisa menilai bahwa tanaman nonsawit di Rawa Gambut Tripa mampu menjadi sumber ekonomi alternatif. Rabu (30 November 2022).

"Rawa Tripa, hutan gambut seluas 60,6 ha yang juga menjadi penampungan karbon terbesar di Aceh ini semakin kritis kondisinya akibat degradasi lingkungan dapat diselamatkan dengan membudidayakan tanaman nonsawit," kata Monalisa, sekaligus Pembina Jaringan Masyarakat Gambut Aceh.

Ia menjelaskan tanaman nonsawit bisa menjadi sumber ekonomi alternatif masyarakat, yaitu sistem ekonomi yang memperhatikan prinsip ekologi asalkan jenis tanaman yang ditanam di rawa gambut tersebut disesuaikan kembali dengan kedalaman gambut.

"Kalau kedalaman tiga meter ke bawah bisa ditanami cabai, tanaman hortikultura, dan sayur-mayur lainnya. Kalau lebih dari tiga meter bisa ditanami dengan meranti, nipah, dan sagu," katanya.

Selain itu, masyarakat juga bisa memilih memperbanyak menanam tanaman yang sudah ada ataupun mengembangkan tanaman baru yang cocok ditanam di lahan gambut tersebut seperti di Desa Sumber Bakti, Nagan Raya sudah mulai dikembangkan tanaman porang.

Menurut dia, selama ini masyarakat yang tinggal di kawasan Rawa Tripa lebih banyak yang memilih menanam sawit di lahan gambut karena kondisi hutan gambut memiliki banyak air dan dianggap cocok untuk tanaman sawit yang butuh banyak air.

Padahal, jangka panjangnya jika dibuka dengan cara dibakar akan membuat peningkatan emisi karbon yang berakibat meningkatnya intensitas efek gas rumah kaca pada atmosfer sehingga suhu udara makin panas.

Jaringan Masyarakat Gambut Aceh (JMGA) juga sedang melakukan kajian untuk meneliti tanaman-tanaman nonsawit yang berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat yang tinggal di kawasan Rawa Gambut Tripa. (Tim liputan)

Editor : Aan



Share:
Komentar

Berita Terkini