KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - PT PLN (Persero) menggandeng PT
Krakatau Steel (KS) dan PT Pertamina Lubricants untuk mendukung peningkatan
penggunaan produk dalam negeri di sektor energi ketenagalistrikan, khususnya
industri trafo.
Jumat (25 November 2022)PLN Gandeng Pertamina-KS Genjot TKDN Industri Trafo
Sinergi itu tertuang dalam nota kesepahaman kerja
sama/Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dengan KS serta PLN dengan
Pertamina Lubricants.
Dengan KS, PLN bersinergi dalam pengembangan dan
penggunaan produk baja, sedangkan dengan Pertamina Lubricants, PLN bersinergi
dalam pengembangan dan penggunaan minyak pelumas dan transformator oil.
"Kerja sama ini juga dilakukan agar industri silicon steel dan minyak trafo dapat tersedia di dalam negeri," kata Direktur
Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Lewat kerja sama tersebut, produk silicon steel yang sebelumnya diproduksi di luar negeri, kini bisa
diproduksi di dalam negeri. Silicon steel sendiri merupakan salah satu material paling
penting yang digunakan sebagai inti dari sebuah trafo.
Melalui sinergi BUMN dan kolaborasi dengan
berbagai perusahaan swasta itu pula, PLN berupaya mengonsolidasikan volume
pemakaian silicon steel dan minyak trafo.
Kerja sama tersebut juga diharapkan bisa
meningkatkan angka tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri trafo yang
hanya di kisaran 30 persen hingga 40 persen.
Semula, angka ini sangat sulit untuk ditingkatkan
menjadi lebih tinggi lagi, mengingat bahan baku utamanya yakni silicon steel dan minyak trafo, masih berasal dari luar negeri alias
impor.
Masing-masing dari produk tersebut mengambil porsi
30 persen dari biaya produksi. Belum lagi masalah produsennya yang terbatas, di
mana produksi silicon steel hanya tersedia di 10 pabrikan di dunia.
"Silicon steel itu kami mendapatkan impor dari mitra-mitra
kami, itu langka. Berebut karena produsennya sangat terbatas. Sudah berebut,
dapatnya lama, karena jarang barangnya, harganya tinggi. Nah ini yang
menyebabkan itu tadi," Jelas Darmawan.
Sementara itu, Direktur Komersial PT Krakatau
Steel Melati Sarnita mendukung program peningkatan TKDN pemerintah untuk
membantu para pelaku industri dalam negeri bisa bertumbuh.
Menurutnya, program TKDN bisa memberikan kepastian
bisnis bagi pelaku industri dalam negeri.
"Penerapan TKDN, bagi kami di industri TKDN
itu sebenarnya sebuah tools (alat) untuk meningkatkan utilisasi. Karena
rata-rata utilisasi dalam negeri itu sangat rendah, dibandingkan dengan ketika
mereka membangun ekonomi skill, ketika mereka membangun industri tersebut.
Investasinya tidak balik itu masalah yang paling umum, industri itu
berinvestasi tapi tidak memiliki garansi untuk return," jelasnya.(Tim Liputan)
Editor : Aan