KALBARNEWS.CO.ID (KUALA LUMPUR) -- Pengusaha Malaysia
Dato' Ananth S. Nathan menanamkan investasi pada Klub Liga Premier
Inggris Wimbledon FC yang berganti nama menjadi AFC Wimbledon pada 2002. Lewat
investasi ini, Ananth menjadi pemegang saham individual kedua terbesar, serta
salah satu dari beberapa pemilik klub sepakbola Eropa asal Asia. Kamis (10 November 2022)
Pengusaha Malaysia dan Pionir Esports Ananth S. Nathan
Pada
tahun yang luar biasa ini, tepatnya ketika sosok yang berlatar belakang Asia
menduduki jabatan terkemuka di Inggris—Perdana Menteri Rishi Sunak baru saja
memegang jabatan pada Diawali—Ananth kini juga menyandang jabatan baru
sebagai International President, AFC Wimbledon.
AFC Wimbledon (dijuluki "the Dons"), dan Stadion
Plough Lane yang ternama, mencatat sejarah jatuh bangun dalam dunia olahraga.
Klub sepakbola ini secara kontroversial terpisah dari komunitasnya setelah
dijatuhi sebuah keputusan dari komisi Perserikatan Sepakbola pada 2002. AFC
Wimbledon harus mengalami relokasi, serta mengubah nama dan struktur
kepemilikan.
Klub ini pun lalu berinkarnasi lewat kampanye yang digerakkan
penggemar, serta penggalangan dana bernilai jutaan pound untuk merenovasi
stadionnya.
Meski belum pernah menyaksikan tim ini bermain di kandang
ternamanya Plough Lane, Ananth mengalami sendiri kisah perjuangan dan kejayaan,
serta segera terhubung dengan kegigihan AFC Wimbledon. "Pada 2010, saya
menjalani kesulitan dalam kehidupan pribadi dan profesional. Dengan dukungan
keluarga dan teman dekat, saya berhasil bertahan. Seperti burung phoenix,
saya bangkit dari debu dan terbang ke atas," ujarnya.
Ananth berkata, "Semangat komunitas yang kuat dan romantika
sejarah klub merupakan unsur penggerak penting di balik investasi tersebut.
Kisah AFC Wimbledon akan menyentuh Malaysia dan seluruh Asia."
Mencatat pertumbuhan selanjutnya di Asia
Di negara asalnya, Malaysia, Ananth menjabat President,
Malaysia Esports Federation, serta menjadi pionir komunitas Esports di Asia
Tenggara. Sukses merevitalisasi bisnis dalam naungan perusahaannya AIRMARINE,
bergerak di bidang logistik dan rantai pasok terintegrasi, Ananth menilai
dirinya akan menggerakkan masa depan baru bagi AFC Wimbledon.
Dia pun ingin memadukan perspektif dan koneksi di Asia dengan
pengalaman luasnya di bidang Esports untuk membangun prestasi
dan basis penggemar the Dons yang luar biasa.
Sederet rencana yang penuh terobosan telah disusun, termasuk
pertandingan the Dons melawan tim nasional Malaysia,
Singapura, Thailand, dan Indonesia, serta mengembangkan Wimbledon
Academy di Asia guna membina keahlian dan pengalaman pemain, serta
membangun clubhouse lokal sebagai tempat penggemar menonton
pertandingan langsung.
Ananth juga bervisi untuk menjadikan stadion Plough Lane sebagai
basis Esports terkemuka, serta merintis perkembangan besar di
industri inovatif tersebut.
"Saya ingin meningkatkan nilai tambah lewat Wimbledon
Esports Division. Menurut laporan, pasar gaming global
mencapai nilai US$ 173 miliar pada 2021, serta segera
menembus US$ 314 miliar pada 2027. Potensi ini harus
dimanfaatkan," tutup Ananth. (Tim Liputan)
Editor : Aan