KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Pengamat sosial Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdy
Lubis mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali
tahun ini untuk memperlihatkan citra Indonesia dalam kancah Internasional. Senin (14 November 2022).Pengamat: G20 Untuk Perlihatkan Citra Indonesia Pada Internasional
“Saya kira manfaat KTT G20 lebih kepada citra
Republik Indonesia (RI) dalam pergaulan internasional,” ucapnya dalam
keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Selain itu, gelaran yang puncaknya berlangsung
pada 15 sampai 16 November 2022 ini juga meningkatkan okupansi hotel di sekitar
Bali dan restoran selama gelaran berlangsung. Menurutnya, ini cukup berdampak
pada ekonomi masyarakat Bali dan sekitarnya.
Dalam presidensi G20 ini, Indonesia membawa tiga
isu utama yang diusung diantaranya transisi energi berkelanjutan, transformasi
digital, dan arsitektur kesehatan global.
Mengenai salah satu isu prioritas yang diusung
Indonesia yaitu arsitektur kesehatan global, menurut Rissalwan menjadi ajang
untuk Indonesia dan dunia menentukan kebijakan bersama pasca pandemi COVID-19
yang melanda hampir seluruh negara ini.
“Bukan hanya memperlihatkan keberhasilan
penanganan COVID-19 di Indonesia, topik tentang arsitektur kesehatan ini
sebenarnya agenda global dalam menentukan kebijakan bersama pasca pandemi
COVID-19,” tulisnya.
Rissalwan juga berharap slogan ‘Recover Together,
Recover Stronger’ yang selalu digaungkan selama gelaran G20 ini agar tidak
hanya sebagai jargon semata, namun bukti nyata pemerintah untuk bisa menangani
pandemi dengan baik. Agar masyarakat tidak selalu diliputi ketakutan menghadapi
pandemi di Indonesia dan bisa menghadapi bersama.
Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali adalah
pertemuan ketujuh belas Kelompok Duapuluh. Presidensi Indonesia berlangsung
sejak 1 Desember 2021 hingga puncaknya akan diselenggarakan pada 15 hingga 16
November 2022.
KTT ini akan menjadi puncak dari proses dan usaha
yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok
Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia. (Tim liputan)
Editor : Aan