KALBARNEWS.CO.ID
(SHARM EL-SHEIKH) -- Sebuah koalisi filantropi iklim
terdepan hari ini mengumumkan investasi sebesar $500 juta selama tiga
tahun ke depan untuk mempercepat transisi energi yang adil dan merata di
negara-negara berpenghasilan rendah serta menengah, sekaligus meningkatkan
pembangunan yang berkelanjutan dan menciptakan peluang ekonomi baru. Minggu (13 november 2022)
Para Dermawan Filantropi
Dukungan filantropis katalis ini akan membantu upaya pemerintah
bersama organisasi masyarakat sipil dan lainnya yang memberikan momentum bagi
rencana transisi energi yang baru serta berkembang di kawasan Selatan Dunia.
Kemitraan ini akan membangun upaya multidonatur mendatang dan yang sudah ada
sehingga mendorong ambisi serta mendukung tindakan pemerintah, tingkat
masyarakat, dan perusahaan untuk mengurangi perubahan iklim.
"Ini merupakan waktu yang sangat penting bagi para dermawan
filantropi untuk meningkatkan dukungannya kepada para mitra di kawasan selatan
yang bekerja guna memimpin selama masa yang sangat menantang," ujar Izabella
Teixeira, mantan Menteri Lingkungan Hidup Brasil, Wakil Ketua Panel Sumber Daya
Internasional - UNEP dan anggota Dewan UN-DESA. "Dunia membutuhkan
kepemimpinan di kawasan selatan untuk membuktikan bahwa prioritas pembangunan
dan prioritas iklim berjalan beriringan serta membangun preseden bagi transisi
energi bersih yang adil dan merata."
"Mobilisasi dana yang dikumpulkan untuk mendukung aksi
iklim ini sangat membantu dalam mengisi kesenjangan pendanaan filantropi iklim
di kawasan selatan," ujar Saliem Fakir, CEO African Climate
Foundation, sebuah yayasan pemberi hibah strategis dan badan ahli yang
dipimpin oleh orang Afrika yang bertujuan untuk menghubungkan perubahan iklim
serta pembangunan. "Hal ini akan memperkuat kepemimpinan di kawasan
selatan dan lokalisasi solusi terutama di Afrika yang kesenjangan pendanaannya
adalah yang terbesar."
Kemitraan ini akan mendukung pekerjaan yang mencakup bantuan
teknis dan membangun kapasitas yang dibutuhkan guna meningkatkan energi
terbarukan sekaligus melakukan transisi meninggalkan bahan bakar fosil,
termasuk melalui prakarsa multidonatur. Tujuan investasi ini adalah
untuk mendukung implementasi di negara-negara yang telah membuat rencana
ambisius dan mendorong lebih banyak negara untuk mengembangkan rencana
berambisi tinggi yang akan berfungsi sebagai cetak biru selama dasawarsa
mendatang.
"Pendanaan ini dimaksudkan untuk mendukung negara-negara
menerapkan agenda energi bersih mereka yang ambisius, adil, dan merata,"
ujar Christie Ulman, Presiden Sequoia Climate Foundation.
"Filantropi bisa dan akan memainkan peranan penting dalam mendorong
perubahan langkah untuk mendukung transisi ekonomi serta energi. Kami menyadari
bahwa komunitas internasional terus gagal memenuhi janjinya untuk memberikan
dukungan finansial dalam mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. Meskipun
investasi ini tidak dapat serta tidak dimaksudkan untuk memperbaikinya, kami
bekerja guna mendukung negara-negara dalam mengatasi tantangan dan komitmen
mereka terhadap transisi energi yang bersih. Komitmen ini harus dilihat sebagai
lantai, bukan langit-langit, untuk hal yang dapat lakukan filantropi guna
mendukung masa depan yang adil dan merata."
Para dermawan filantropi yang terlibat mengakui kepemimpinan
yang berani oleh banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam
menetapkan tujuan-tujuan ambisius bahkan dalam menghadapi dampak iklim yang
sangat besar. Hal pentingnya, komitmen ini bukan pengganti bagi uang miliaran
yang sudah dipercayakan kepada negara berkembang, tetapi belum dikirimkan, oleh
negara-negara maju yang memiliki tanggung jawab, kemampuan, dan dana untuk
bergerak jauh lebih cepat serta bertindak pada skala global. Prioritas utama
lainnya bagi para dermawan filantropi adalah untuk meningkatkan upaya
masyarakat sipil karena mereka terus menjadi kekuatan pendorong untuk transisi
yang adil.
"Untuk upaya transisi energi setiap negara yang adil, sah,
dan pada akhirnya efektif, hal ini akan memerlukan keterlibatan serta
partisipasi yang berkelanjutan dari masyarakat yang terkena dampak dan pelaku
masyarakat sipil di lapangan," ujar Jamie Choi, CEO Tara Climate
Foundation, sebuah yayasan filantropis regional yang bertujuan untuk mempercepat
transformasi energi di Asia. "Penyediaan sumber daya bagi mitra
masyarakat sipil nasional dan subnasional untuk berperan proaktif dalam
mendorong transisi energi bersih negara mereka akan memastikan solusi-solusi
tepat sasaran."
Pengumuman ini memberikan kontribusi momentum terhadap upaya
filantropis lainnya untuk mendukung kawasan Selatan Dunia pada momen yang
kritis karena negara-negara menghadapi gabungan antara krisis pangan, energi,
dan biaya hidup selain dampak berkelanjutan dari krisis iklim.
Organisasi-organisasi filantropis berikut ini merupakan bagian
dari pengumuman hari ini:
· Ballmer Group
· Bloomberg
Philanthropies
· Children's
Investment Fund Foundation
· Good Energies oleh
Porticus
· Growald Climate
Fund
· High Tide
Foundation
· Oak Foundation
· Sequoia Climate
Foundation
· Three Cairns Group
Sequoia Climate Foundation adalah sebuah organisasi filantropis
yang memiliki misi untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.
Sebuah organisasi 501(c)(3) yang berlokasi di California, kami mendukung
strategi ambisius berbasis bukti yang bertujuan untuk mempercepat transisi
energi bersih.
Bloomberg Philanthropies berinvestasi di 941 kota dan 173 negara di seluruh
dunia guna memastikan kehidupan yang lebih baik serta lebih lama bagi sebanyak
mungkin orang. Organisasi ini berfokus pada lima bidang utama untuk menciptakan
perubahan yang bertahan lama: Seni, Pendidikan, Lingkungan, Inovasi Pemerintah,
dan Kesehatan Masyarakat. Bloomberg Philanthropies mencakup seluruh
pemberian Michael R. Bloomberg, termasuk termasuk filantropi yayasan,
perusahaan, dan pribadinya serta Bloomberg Associates, sebuah konsultan pro
bono yang bekerja di kota-kota di seluruh dunia. Pada tahun 2021, Bloomberg
Philanthropies menyalurkan $1,66 miliar. (Tim Liputan)
Editor : Aan