KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan
Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Adi Budiarso menilai
sektor keuangan bisa menjadi opsi sebagai sumber pendanaan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Selasa (22 November 2022)Kemenkeu: Sektor Keuangan Jadi Opsi Sumber Pendanaan Dorong Ekonomi
"Hal ini karena akselerasi kredit berlanjut
seiring pulihnya perekonomian, investasi di pasar modal pun meningkat
signifikan," ujar Adi dalam webinar Insurance Outlook 2023 di Jakarta, Selasa.
Sampai saat ini, kata dia, intermediasi perbankan
melanjutkan perbaikan dengan penyaluran kredit yang terus tumbuh tinggi 11
persen, ditopang kredit produktif maupun konsumtif.
Di sisi lain ia menyebutkan simpanan masyarakat
berada dalam tren menurun seiring meningkatnya aktivitas konsumsi. Hal itu
tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hanya 6,8 persen saat
ini.
Tak hanya kinerja perbankan, pertumbuhan pasar
modal pun cukup kuat di tengah eskalasi risiko global, yang terlihat dari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar yang tumbuh
signifikan. Per November 2022 IHSG telah mencapai level 7.063,2 triliun dan
kapitalisasi pasar mencapai Rp9.462,2 triliun.
Adi pun berharap kinerja pasar modal saat ini bisa
ditingkatkan lagi dengan tabungan serta asuransi pensiun. Apalagi kinerja pasar
saham saat ini baru mencapai 45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),
sehingga potensinya masih cukup besar.
"Bandingkan dengan Malaysia dimana peran
pasar modalnya mencapai 120 persen dari PDB," tuturnya.
Selain pasar modal, ia menjelaskan penetrasi
tabungan dan asuransi di Indonesia juga baru mencapai 8 persen hingga 9 persen
dari PDB, sedangkan Malaysia mencapai 20 persen PDB.
Kondisi tersebut juga terlihat dari peran tabungan
pensiun di Indonesia yang baru sekitar enam persen dari PDB, sementara Malaysia
sudah 60 persen PDB.
"Jadi kita masih punya begitu banyak peluang
untuk mendorong peran pasar modal dan intermediasi di sektor keuangan,
khususnya perbankan dan lain sebagainya untuk meningkatkan potensi dukungan
pembiayaan ekonomi yang lebih efisien, kreatif, inovatif, dan berdaya
saing," ucap Adi.(Tim Liputan)
Editor : Aan