PATRI Siap Kolaborasi Kembangkan Kawasan Transmigrasi |
Rapat
Koordinasi (Rakor) diikuti oleh 27
peserta multi pihak dalam acara tersebut, yang dilaksanakan secara hibrid
(on-line dan off-line), Kemenko Bidang PMK, Sekretariat Kabinet, Bappenas,
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian UKM dan Koperasi,
Kementerian Kominfo, Kementerian ATR/BPN, BUMN, Perwakilan 2 Pemda (Kalteng dan
Sultra), serta perwakilan masyarakat diwakili organisasi PATRI (Perhimpunan
Anak Transmigran Republik Indonesia).
Mustikorini
Indrijatiningrum, Asdep di Kemenko PMK selaku moderator menjelaskan. Rakor
bertema: Kolaborasi Multipihak dalam membangun SDM untuk Pengembangan Ekonomi
di Kawasan Transmigrasi. Menampilkan narasumber Ketua Umum DPP PATRI, H. Sunu
Pramono Budi (biasa dikenal Hasprabu, Lurah PATRI, red).
Dalam
paparannya, Hasprabu menjelaskan arti strategis transmigrasi di Indonesia.
Sejak sejarah perkembangan, kontribusi, dan problema yang dihadapi gerakan
Transmigrasi.
"Transmigrasi
bukan sekedar proyek demografi. Tetapi suatu Gerakan Nasional Perekat Bangsa.
Program multi dimensi. Ada aspek ketahanan nasional, pangan dan energi,
pengembangan wilayah, integrasi antar anak bangsa, dan penguatan SDM unggul.
Semuanya dalam rangka kedaulatan NKRI", ujarnya.
Tanggapan
para peserta sangat mendukung peran PATRI. Bahkan sebagian peserta baru tahu
ada ormas besar seperti PATRI. Punya jejaring Nasional. Banyak berkarya
ditingkat lapangan, tapi kurang terpublikasikan. Beberapa karyanya antara lain
di bidang pendidikan (SMP PATRI, kerjasama beasiswa), penguatan ekonomi
(Himpunan Wirausaha Transmigran), seni budaya, dan advokasi kasus tanah
Transmigrasi.
Berdasarkan
pantauan, tanggapan antara lain dari: Direktur Regional II BAPPENAS, PLT Dirjen
Transmigrasi, wakil Kantor Menteri UMKM, Sekkab, kantor ATR BPN, Ditjen Bangda,
Kementerian KKP, Pemda Kalteng, dan lainnya.
Secara umum
peserta Rakor mendukung program PATRI, dan menyarankan agar PATRI menyusun
rencana aksi terukur, terus mengawal dan mengadvokasi kasus tanah Transmigrasi,
bersinergi dengan dunia bisnis, mengembangkan koperasi, menguatkan kelembagaan
PATRI, mendukung Transmigrasi di kawasan pesisir, dan menjabarkan lebih rinci
konsep transmigrasi masa depan.
Sebelum
mengakhiri acara, Sugiharto Parikesit dan Imam Mustofa dari Tim PATRI
menambahkan.
"Menggarisbawahi
usulan Pak Lurah kami (Ketum DPP PATRI, red) mohon dukungannya, agar Hari
Bhakti Transmigrasi yang diperingati setiap 12 Desember, ditingkatkan menjadi
Hari Transmigrasi Nasional. Kenapa, karena kontribusi transmigrasi sudah nyata
terbukti. Dari aspek kewilayahan, selain pemekaran desa, kecamatan, kota atau kabupaten,
provinsi. Dan terakhir IKN (ibukota negara baru, red) Nusantara. Itu jelas ada
di wilayah permukiman transmigrasi." ujarnya.
Ditambahkannya,
"Jika di Indonesia ada Hari Air, Hari Tani, hari buruh, Hari Guru, dan
lainnya yang berskala Nasional, mengapa tidak ada Hari Transmigrasi
Nasional?" Imbuhnya.
Menanggapi
masukan tersebut, Pimpinan rapat, Asdep Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas
Spasial menyatakan, akan memperhatikan dan meneruskan kepada pimpinan.
"Ya,
kami mendukung hal tersebut. Kami catat dan segera kami teruskan, agar menjadi
atensi pimpinan kami," pungkasnya, sambil menutup acara rakor multi pihak.
(spb/hsp).
Editor :
Heri