![]() |
Paroki Katedral Kristus Raja Sintang Gelar Seminar Pemanfaatan Pekarangan Rumah |
RD.
Florianus Abong Pastor Kepala Paroki Katedral Kristus Raja Sintang menyampaikan
bahwa semua rumah tangga pasti memiliki pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan dan salah satunya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga.
"Caranya
adalah dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam aneka tanaman
pertanian bernilai ekonomi seperti cabe dan anek sayur sayuran. Kami merasa
perlu mendorong umat Katolik di Paroki Katedral Kristus Raja Sintang untuk
memanfaatkan pekarangan rumah sebaik mungkin," terang RD. Florianus Abong
RD.
Florianus Abong menyampaikan harapan keluarga-keluarga yang ada di Paroki ini
bisa semangat dan mulai bergerak memanfaatkan pekarangan untuk membangun
ketahanan pangan dengan menanam cabe, tanaman bumbu dan aneka sayuran.
“Hasil
akhirnya, kami ingin tanaman di pekarangan rumah ini bisa mencukupi kebutuhan
keluarga akan cabe, bumbu dan sayuran bahkan kalau bisa sampai dijual, itu
lebih baik," tambah RD. Florianus Abong
Pastor
Kepala Paroki Katedral Kristus Raja Sintang menjelaskan bahwa seminar ini
diikuti oleh 107 orang umat Katolik yang berasal dari 24 lingkungan yang ada di
Paroki Katedral Kristus Raja Sintang.
Sementara itu
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang, Veronika Ancili dalam
Seminar tersebut menyampaikan kenaikan bahan bakar minyak yang terjadi tentu
menyebabkan kenaikan harga kebutuhan keluarga.
"Pada 3
September 2022 BBM diumumkan naik harganya. Lalu kemudian terjadi kenaikan
harga beberapa komoditas di Kabupaten
Sintang. Kami memantau perkembangan harga 13 jenis komoditas yang ada. Salah
satu yang naik harganya adalah cabe dan sayuran. Dengan kondisi ini, kami
mendorong agar masyarakat bisa membangun ketahanan pangan yang bisa dimulai
dari keluarga," terang Veronika Ancili
Veronika
Ancili menjelaskan saat ini penduduk Kabupaten Sintang sudah 434 ribu jiwa.
Lahan semakin berkurang, maka solusinya adalah pemanfaatan lahan sempit untuk
menanam yang bermanfaat.
“Jangan
hanya menanam bunga saja, tetapi juga jenis lain yang bisa membantu memenuhi
kebutuhan keluarga. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam cabe
dan sayuran, maka rumah akan semakin indah dan bermanfaat," ujar Veronika
Ancili.
Kepala Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang mengatakan dengan cabe dan
sayuran ada di pekarangan, akan menghemat tenaga dan biaya.
“Tinggal
ambil saja, kapan pun bisa diambil, mau malam atau subuh, bisa kita petik. Cabe
dan sayur juga segar dan sehat. Pikiran jadi tenang dan bisa menjadi aktivitas
rekreasi juga," imbuhnya.
Veronika
Ancili juga mengatakan dengan polibag bisa sebagai wadah menanam bisa bekas
bungkusan minyak goreng, ember bekas dan yang lainnya.
“Saran saya,
tanamlah jenis tanaman yang berumur pendek sudah bisa panen. Saya tidak hanya
mendorong, tetapi saya juga sudah melakukannya di halaman rumah saya,"
tambah Veronika Ancili
Veronika
Ancili mengatakan pihaknya mendorong untuk menanam cabe, karena hampir semua
orang suka cabe bahkan kalau tidak makan cabe, belum makan katanya.
“Sekarang
cabe di Pasar Junjung Buih mencapai 120 ribu per kilogram. Selain itu, cabe ini
mudah ditanam, bernilai ekonomi tinggi
dan dibutuhkan banyak orang" tambah Veronika Ancili
Veronika
Ancili juga mengatakan nanti kalau hasil tanaman banyak dan ingin dijual,
manfaatkan media sosial. Kirim di group WA,
posting di facebook atau instagram.
“Sekali
lagi, ada banyak manfaat kalau kita bisa memanfaatkan pekarangan rumah,"
tutup Veronika Ancili
Hal yang sama
disampaikan Theresia Salim narasumber lainya yang merupakan Penyuluh Pertanian
Kecamatan Sintang menyampaikan materi tentang cara membuat eco-enzyme.
"Eco-enzyme
merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari proses permentasi. Cairan ini bisa dibuat dengan bahan gula
merah, air dan sampah organik atau sisa-sisa makanan dari alam seperti sisa
buah-buahan. Permentasi selama 3 bulan baru bisa digunakan sebagai pupuk,"
terang Theresia Salim.
Theresia
Salim menjelaskan sampah organik sangat banyak dihasilkan oleh rumah tangga.
“Usai
seminar ini, saya harapkan setiap rumah bisa memilah sampah organik ini dan
mulai mencoba membuat eco-enzyme ini. Dengan demikian, kita sudah mengurangi
beban tempat pembuangan akhir sampah yang ada di Kota Sintang. Kita sudah
membantu pemerintah dan menjaga lingkungan. Kita sudah ikut menjaga bumi dan
diri kita sendiri," tambah Theresia Salim.
Theresia
Salim mengatakan bahwa eco-enzyme ini sangat baik untuk tanaman cabe dan
sayuran.
“Ampas dari
pembuatan eco-enzyme juga banyak manfaatnya," pungkas Theresia Salim. (tim
liputan).
Editor :
Heri