 |
| Muhammad Kamalsyah, Atlet Catur Binaan PMP Kalbar |
Seusai
mengikuti Kejuaraan catur internasional tersebut, Muhammad Kamalsyah kembali ke
Tanah Air dengan meraih Juara 3, dan kemudian melakukan silahturahmi dan ramah
tamah dengan Ketua Umum PMP Kalbar beserta pengurus di Sekretariat PMP Kalbar
di jalan Sepakat Pontianak pada hari Minggu Malam ( 25 September 2022).
“Saya
berterimakasih atas dukungan PMP Kalbar dalam pembinaan dan membantu
keberangkatan saya bertanding,” kata Kamal.
Menurut
Kamal, jika tidak mendapat dukungan PMP Kalbar, belum tentu dia bisa sampai
mengikuti pertandingan bertaraf internasional di luar negeri.
“Saya sudah
berlatih selama 12 tahun, setiap hari selama 12 jam. Dengan ini, saya dapat
menguji kemampuan saya,” ucap Kamal.
Kamal
bersyukur, sudah diberi kesempatan untuk mengikuti kejuataan catur di luar
negeri, karena tentunya itu akan menambah pengalaman.“Alhamdulillah, berkat
dukungan PMP, saya bisa menambah pengalaman. Cita-cita saya jadi master
internasional pertama yang berasal dari Kalbar,” ucap Kamal.
Sementara
itu, Ketua Umum Perkumpulan Merah Putih (PMP) Sukiryanto mengatakan, Kamal
adalah atlet catur berbakat yang dimiliki Kalbar, bahkan Indonesia.
“Untuk
menaikkan ratingnya, tentulah harus sering-sering bertanding. Bulan depan dia
akan dikirim lagi ke Thailand, tentu PMP akan dukung,” ucap Sukiryanto.
Sukiryanto
harap Kamal terus berlatih untuk mengasah kemampuan di ajang-ajang turnamen
atau kejuaraan Catur di semua tingkatan baik nasional maupun Internasional.
“Semangat
jangan kendor. Yang penting tanamkan keikhlasan di dalam diri,” ujar
Sukiryanto.
Seperti
diketahui, turnamen MRSM Tun Mustapha Chess Championship 2022 diikuti sebanyak
92 orang, salah satunya adalah Grand Master asal Filipina dan sejumlah Master
Internasional maupun Master Fide.
Kendati
pesertanya terdiri dari para master tingkat internasional, namun Muhammad
Kamasyah yang baru menyandang gelar Master Percasi (MP), berhasil menduduki
ranking 3, di bawah Grand Master Antonio Rogelio Jr dan Master Fide Villanueva
Nelson, keduanya dari Filipina.
Ini
merupakan capaian prestasi yang membanggakan, karena atlet catur Kota Pontianak
jarang berlaga di tingkat internasional. (EJ).
Editor :
Heri
