BKKBN Kalbar Bersama Bupati Kubu Raya Di Ekowisata Sungai Kupah

Editor: Redaksi author photo



 BKKBN Kalbar Bersama Bupati Kubu Raya Di Ekowisata Sungai Kupah

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Dukungan kepada pemerintah berkomitmen mewujudkan generasi Indonesia Emas pada 2045, untuk anak-anak Indonesia kedepannya dapat menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang akan memimpin bangsa ini. 

"Harapan kita bersama atau harapan negara untuk Tahun 2045, berarti 100 tahun kita merdeka, kita harapkan nanti generasi yang saat itu adalah generasi yang unggul dan generasi yang kuat, karena itu perlu direncanakan," ungkap Anggota Komisi IX DPR RI H. Alifudin, SE, MM, pada acara Konsolidasi dengan Pemangku Kebijakan Tingkat Daerah (Kemitra) pada Kegiatan Aksi Genre Kabupaten Kubu Raya, Minggu (4 September 2022).

Alifudin mengatakan pemerintah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan yang bertanggung jawab dan koordinator pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting (kekerdilan pada anak) di Indonesia. 

"Pemerintah menjadikan BKKBN sebagai koordinator dalam penuntasan stunting. Jadi stunting selesai, maka di tahun 2045 nanti tidak ada lagi generasi yang lemah, dan kita berharap generasi yang lahir adalah generasi yang kuat dan ini yang kita harapkan generasi Indonesia Emas pada tahun 2045," ujarnya.

Untuk itu,  Alifudin menambahkan, membentuk generasi Indonesia Emas 2045 ini perlu direncanakan dari mulai sebelum menikah sampai selanjutnya.

"Jadi BKKBN ini mengurus dari sebelum menikah sampai mempunyai bayi, kemudian balitanya hingga remaja. Bahkan membina remaja ini juga penting, karena remaja ini akan menikah sehingga mereka paham dengan nilai-nilai yang baik. Maka Insya Allah akan melahirkan generasi yang baik pula," harapnya.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, SH, mengatakan aktivitas untuk Genre itu terus di kawal, karena ini sangat penting untuk program yang memperkuat anak-anak kalangan remaja.

"Intinya yang pertama kegiatan Genre ini betul-betul bisa membuat pencegahan stunting, kemudian yang kedua kegiatan Genre ini berkualitas lah, karena remaja ini usianya 10 sampai 24 tahun, supaya mereka bisa menjadi penguat dalam kehidupan mereka dan juga membentuk mereka belajar dalam berorganisasi dan melatih diri agar memiliki karakter yang kokoh dan bisa mengakses kebijakan pemerintah," ujarnya.

Muda melanjutkan pihaknya bersama-sama BKKBN, yang juga program pemerintah dan pemerintah daerah juga sama sekaligus dalam rangka penguatan rumah tangga dari mulai masih dalam kandungan, kemudian periode 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah pondasi utama kehidupan manusia di masa depan, serta remaja juga terus dikawal.

"Disini kita memperkuat bagaimana mereka melatih dan memperkuat diri mereka belajar berorganisasi dan sekaligus upaya-upaya untuk membuat semua program tersebut bisa menyentuh mereka dan membawah agen perubahan untuk teman-teman mereka di dalam pergaulannya. Bahkan sekarang ada istilah Duta Genre untuk per desa nanti, dan kita sudah siap untuk di Kubu Raya," tegasnya.  

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Muslimat, S.Sos, M.Si, mengatakan dukungan DPR RI kepada BKKBN sangat luar biasa yang tujuannya untuk sosialisasi penurunan stunting dan  genre ini.

Muslimat juga mengungkapan bahwa remaja di Kalbar berjumlah sekitar 30 persen dari jumlah penduduk ini yang perlu diberikan pengetahuan, pemahaman  karena ke depan anak-anak remaja inilah yang menjadi generasi penerus bangsa.

"Kalau generasi yang akan datang kurang berkualitas, lemah bahkan stunting maka kita akan ketinggalan dengan negara-negara lainnya," ujar Muslimat. 

Muslimat menambahkan BKKBN  selalu komitmen dalam menciptakan SDM unggul dan berkualitas. Untuk menciptakan SDM yang berkualitas pencegahan stunting merupakan salah satu upaya yang di lakukan BKKBN. Selain kepada para pasangan pengantin atau orang tua, keterlibatan kaum muda atau remaja sangat penting dilakukan. 

"Karena dari remaja inilah yang harus dipersiapan kualitas kesehatannya sebelum menikah, hamil dan punya anak. Kalau meraka sehat maka anak dilahirkan akan sehat juga," ujarnya. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini