Sebanyak 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA Dipersiapkan Jadi Destinasi Kelas Dunia

Editor: Redaksi author photo
10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA Dipersiapkan Jadi Destinasi Kelas Dunia
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bakal mendorong transformasi 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA menjadi daerah tujuan wisata baru. Berbekal histori dan pengalaman membina sejumlah Desa Wisata, perseroan yakin 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA dapat menjadi penggerak ekonomi baru yang memberikan mata rantai ekonomi dan benefit bagi masyarakat.

10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA tersebut merupakan finalis dari ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang dipercayakan kepada BCA untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan demi bertransformasi menjadi destinasi pariwisata unggulan baru.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Cabanu Unit (KCU) Kubu Raya, Eduard Hans Winarko kepada sejumlah awak media melalui press rilis yang diterima redaksi www.kalbarnews.co.id pada hari Senin (8 Agustus 2022).

“BCA akan melakukan pendampingan dan pembinaan intensif selama kurang lebih setahun untuk membantu 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA agar dapat naik kelas menjadi desa wisata yang dikenal karena potensi wisata dan layanan terbaiknya. Terima kasih kepada Bapak Sandiaga Uno dan Kemenparekraf yang telah mempercayakan 10 Desa Wisata finalis ADWI sebagai mitra Bakti BCA,” kata Eduard Hans Winarko.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bersama dengan Kepala KCU Kubu Raya Eduard Hans Winarko dan Lurah Benua Melayu Laut Lestari melakukan kunjungan ke Kampung Melayu BML (Benua Melayu Laut) di Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu (31/07). Desa Wisata Kampung Melayu BML merupakan Desa Mitra Bakti BCA yang turut menjadi bagian dari program ADWI 2022.

Desa Wisata Kampung Melayu BML terletak di tepian Sungai Kapuas yang membuat banyak atraksi wisata yang disuguhkan tidak lepas dari aliran sungai. Saat berkunjung ke Kampung Melayu, wisatawan dapat melihat atraksi menarik seperti tarian palang pintu untuk menyambut tamu, Meriam karbit yang umumnya dilaksanakan menjelang Idul Fitri dan hari besar lainnya serta tarian barongsai sebagai bentuk perayaan hari raya bagi suku Tionghoa. Selain itu, wisatawan juga dapat memanfaatkan daya tarik wisata lain di tepian sungai yaitu bermain kano, wisata susur sungai dan wisata memancing udang galah.

Selain menawarkan paket wisata menarik di tepian sungai, kawasan desa wisata ini juga menawarkan beragam kuliner khas seperti kue blodar, kue semprong, kacang berokeh, kue cucor, aek serbat, aek lidah buayak dan bingke kamboje.

Selain itu, pada malam hari wisatawan juga dapat menikmati santap malam di sekitaran café yang ada di tepian sungai sembari menikmati keindahan Sungai Kapuas di malam hari.

 

Fasilitas wisata yang ditawarkan di Kampung Melayu juga sudah disesuaikan dengan standar pariwisata sehingga dapat mendorong jumlah wisatawan. Wisatawan dapat menikmati waktu luang dan menginap di rumah khas Melayu yang masih asri dan bersih.

Beragam pilihan homestay dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk bermalam dan berdampingan langsung dengan warga sekitar. Selain itu untuk tetap menjaga protokol kesehatan juga sudah tersedia fasilitas wastafel hingga handsanitizer di beberapa sudut.

Inge Setiawati selaku EVP CSR BCA menegaskan, berbekal pengalaman membesarkan 12 Desa Wisata Bakti BCA, pihaknya akan mencurahkan pendampingan dan pembinaan yang intens kepada 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya transformasi yang berkesinambungan dalam mengubah wajah desa-desa tersebut menjadi destinasi bertaraf internasional, dengan tidak meninggalkan citarasa nasional. Keanekaragaman budaya, tradisi, dan kekayaan alam yang eksotis, yang dimiliki oleh desa wisata tersebut bakal menjadi surga bagi wisatawan nasional dan mancanegara.

“Kami ingin meletakkan dasar yang kuat bagi 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA ini supaya setelah lepas dari ajang ini, dasar-dasar pembinaan dan pendampingan itu dapat digunakan untuk membangun ekonomi daerah setempat secara berkelanjutan demi mata rantai ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat berbasis pariwisata,” tegas Inge.

Seperti diketahui, ajang ADWI 2022 berhasil menjaring sekitar 3.419 desa wisata dari segala penjuru nusantara sebagai peserta. Dari 3.419 peserta tersebut, ADWI meloloskan 50 peserta sebagai finalis yang akan mendapatkan pendampingan dari mentor yang sudah dipilih Kemenparekraf, sebelum akhirnya dinilai untuk memperebutkan juara dari 7 kategori yang dilombakan.

Ajang ADWI 2022 merupakan upaya Kemenparekraf dalam mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Dari 50 finalis tersebut, 10 desa wisata dipercayakan kepada BCA, antara lain Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta, Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Lebak Jawa Barat, Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat, Desa Wisata Semen di Blitar Jawa Timur, Desa Wisata Pahawang di Lampung, Desa Wisata Dayun di Siak Riau, Desa Wisata Silokek di Sijunjung Sumatera Barat (Desa Wisata Binaan Bakti BCA), Desa Wisata Kampung Warna Warna Tigarihit di Simalungun Sumatera Utara, Desa Wisata Kampung Melayu (Benua Melayu Laut) di Pontianak, dan Desa Wisata Malangga di Toli Toli Sulawesi Tengah. (tim liputan*).

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini