Kartiyus Sebut 2024 Tahun Tantangan Penurunan Stunting Di Kabupaten Sintang

Editor: Redaksi author photo




KALBARNEWS.CO.ID (SINTANG) -Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sintang Kartiyus mengungkap di 2024 mendatang menjadi tahun penuh tantangan bagi Pemerintah Sintang dalam upaya penurunan stunting. Sebab di tahun itu alokasi anggaran bakal terbagi buat pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak. 

Meski begitu, pihaknya sudah miliki beberapa opsi yang bakal menjadi formula agar angka stunting bisa tetap turun di Sintang. 

"Pemerintah Kabupaten Sintang kedepan harus terus berinovasi untuk menurunkan stunting. Terlebih pada 2024 ada tantangan berat terutama sektor anggaran. APBD akan lebih terkuras untuk penyelenggaraan pilkada serentak," ujar Kartiyus usai Rapat Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kab sintang tahun 2022. Senin (15 Agustus 2022).

Ia minta seluruh OPD teknis yang tergabung dalam TPPS lebih kreatif dan inovatif membuat kegiatan yang tidak menggunakan APBD. Misalnya melalui CSR dana desa atau lainnya. 

Dalam fokus penurunan stunting Pemda Sintang tetap berkomitmen untuk mempercepat penurunan stunting. Terlebih Wakil Bupati Sintang telah dilantik sebagai ketua TPPS.

Ia mengungkap temuan stunting di Kabupaten Sintang turut dipengaruhi angka kemiskinan yang masih tinggi. Ketika daerah yang angka kemiskinannya masih tinggi memang berat untuk menurunkan stunting. Perlu upaya ekstra karena harus dilakukan peningkatkan gizi bagi keluarga kurang mampu.

Selain kemiskinan faktor wilayah yang sangat luas juga menjadi kendala dalam percepatan penurunan stunting. Ditambah kondisi infrastuktur dibeberapa daerah Kabupaten Sintang yang masih belum baik. Sehingga memerlukan biaya besar untuk mobilitas satu daerah ke daerah lainnya.

Tetapi itu bukan kendala berarti. Karena palinh penting semangat semua jajaran dan komitmen untuk percepatan penurunan stunting. "Saat ini program CSR kita sudah mulai selama tiga tahun. Kita juga sudah memberikan penghargaan kepada perusahaan yang menyalurkan dana CSRnya untuk program percepatan penurunan stunting," ungkap Kepala Bappeda Sintang. 

Untuk program sanitasi pihaknya juga menggandeng perusahaan untuk menyelesaikan persoalan jamban sehat di desa-desa. Bahkan CU juga turut membantu percepatan penurunan stunting. Seperti pemberian makanan tambahan di posyandu, membuat jamban sehat dan penyediaan air bersih.

"Kita menyadari dana kita berkurang jadi kita meminta bantuan perusahaan, perbankan dan pihak lainnya. Kita juga tengah mendorong perusahaan untuk membantu pembayaran premi BPJS bagi masyarakat," tandasnya. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini