Sekretaris PCNU Kabupaten Kubu Raya, Ustad Edi Suhairul, S.Pd.I |
Hal tersebut disampaikan Sekretaris
Tanfizdiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kubu Raya Provinsi
Kalimantan Barat, Ustad Edi Suhairul, S.Pd.I, Ia mengatakan
Idul Adha merupakan momentum yang disediakan oleh Allah bagi hambanya untuk
menata kehidupan yang lebih tenang, bahagia dan tentram.
"Diantara
petunjuk Allah yang Allah berikan kepada kita melalui momentum Idul Adha ini,
kita bisa belajar dari petunjuk itu untuk dapat menata kehidupan. Dengan
penataan itu kita menyadari betapa besar kasih Allah kepada kita semua, betapa
besar perhatian Allah yang menginginkan kita punya kehidupan yang lebih baik,
punya kehidupan yang nyaman, bahagia. Sehingga dengan kesadaran itu kita
meningkatkan syukur kita kepada Allah SWT," jelas Ustad Edi.
Sekretaris Tanfizdiyah Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kubu Raya menjelaskan
petunjuk ini dihadirkan Allah swt melalui kehidupan Nabi Ibrahim AS yang
kemudian dilestarikan Nabi Muhammad SAW dalam syariatnya. Kemudian syariat
dijaga oleh umatnya hingga kini.
Petunjuk yang ingin disampaikan oleh Allah dalam
makna Idul Adha adalah hambanya dapat memperoleh ketenangan, kebahagiaan dan
ketentraman jika mendekat kepada sumbernya, yakni Allah SWT.
"Allah ingin memberikan gambaran kepada kita
bahwa orang-orang yang bahagia, orang-orang yang tenang hidupnya, matang bahkan
sukses dalam kehidupan, yaitu orang-orang yang mampu mendekat kepada sumber
kebahagiaan, kesuksesan dan ketenangan," ujar Sekretaris
Tanfizdiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kubu Raya.
"Bukankah kita
mengikrarkan, mengakui secara tulus dengan hati kita dan akal kita, bahwa Allah
penguasa segalanya. Bahwa Allah sumber segalanya," sambungnya.
Maka makna Idul Adha
adalah siapapun yang dekat dengan Allah akan mudah dalam mengakses kebahagian
dan ketenangan hidup yang didambakan setiap manusia.
"Maka siapapun
yang dekat dengan Allah akan mudah untuk mengakses kemudahan dan kebahagiaan
yang sangat didambakan itu," ungkap Ustad Edi.
Makna Idul Adha kata Ustad Edi
Suhairul, S.Pd.I bahwa Allah telah membukakan
jalan untuk membangun kedekatan kepada-Nya. Ini melalui 9 hari pertama pada
bulan Dzulhijjah, dimana status ibadah umat Muslim ditingkatkan dari istimewa
menjadi dicintai oleh Allah.
"Dalam sebuah
hadis disebutkan bahwa tidak ditemukan bentangan hari dalam setahun amal soleh
itu naik status dari istimewa menjadi dicintai oleh Allah SWT dibandingkan 10
hari pertama. 10 hari pertama ini dimaksudkan di bulan Dzulhijjah. Semua amalan
naik status menjadi dicintai oleh Allah. Maka itu dianjurkan untuk meningkatkan
ibadah seperti sholat, sedekah, dan sebagainya," jelas Ustad Edi
Suhairul, S.Pd.I.
Tujuan akhir dari
upaya membangun kedekatan itu disimbolkan dengan ritual sholat Idul Adha dan
penyembelihan hewan di tanggal 10 Dzulhijjah. Makna Idul Adha dalam ritual
penyembelihan hewan sebagai simbol rasa syukur telah diberikan jalan oleh Allah
swt.
"Tujuan akhirnya
adalah membangun kedekatan kita dengan Allah SWT yang disimbolkan dengan ritual
sholat dan penyembelihan hewan. Ritual sholat dan penyembelihan hewan adalah
gambaran syukur telah diberikan jalan kepada untuk mendekat kepada Allah,"
kata Ustad Edi Suhairul, S.Pd.I.
Selain itu, dalam kajian terpisah UAH mengatakan
hikmah penyembelihan hewan adalah untuk menghadirkan ketentraman dan ketenangan
bagi jiwa-jiwa yang melaksanakan kurban.
"Proses
penyembembelihan itu hikmahnya untuk menghadirkan ketentraman, ketenangan untuk
jiwa-jiwa orang yang berkurban," ungkapnya.
"Dalam momentum
idul Adha itu Allah ingin mengembalikan kita ke asal mula kita hidup yang
tenang dan tentram. Manusia itu wujud asalnya fitrahnya tenang. Cenderung pada
kebaikan. makanya ketika berbuat salah hatinya menolak karena fitrahnya itu
baik," pungkas Ustad Edi Suhairul, S.Pd.I.
(tim liputan).
Editor : Heri