BKKBN Gelar Diskusi Asik Pendidikan Kependudukan |
Hal tersebut
disampaikan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat saat Diskusi Asik
Pendidikan Kependudukan yang di laksanakan di Rusunawa yang merupakan salah
Kampung KB yaitu Kampung KB Kobar Berjaya di Kecamatan Pontianak Selatan pada
hari Selasa (24 Mei 2022).
"Kegiatan
ini kami harapkan dapat memotivasi tim peduli stunting atau Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS), Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan masyarakat
khususnya yang ada di Kampung KB Kobar Berjaya untuk bersatu padu ikut dalam
mengatasi dan menekan kasus stunting sekecil mungkin," kata Plt Kepala Perwakilan
BKKBN Kalbar, Muslimat.
Muslimat
mengatakan, melakui diskusi ini, seluruh warga yang hadir diberi sosialisasi
terkait pemenuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan, persiapan sebelum menikah,
pola asuh, pemanfaatan makanan bergizi yang ada di sekitaran serta pembentukan
Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Dan, hal lain yang bisa melawan dan
mencegah terjadinya gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Dalam
kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota
Pontianak Multi Juto Bhatarendro mengatakan, diskusi pendidikan tentang
pencegahan stunting seperti ini sangat perlu untuk terus gencar
dilakukan.
"Kami
berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di beberapa Kampung KB
lainnya yang ada di Pontianak. Hal ini penting dilakukan untuk penguatan kita
dalam melawan stunting dan mudah-mudah pada 2024 nanti Kota Pontianak angka
stunting nya bisa turun dan mencapai target 14 persen," ujar Multi Juto.
Ia
mengatakan, memang saat ini angka stunting di Kota Pontianak sesuai data hasil
dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) sebesar 24, 4 persen sama
dengan angka stunting nasional. Sedangkan Kalbar angka stunting nya berada di
29,8 persen.
"Dengan
kebersamaan dan kerja keras kami yakin target 14 persen itu bisa dicapai. Dan
menurut kami, sepanjang banyak dilakukannya sosialisasi, edukasi dan advokasi
sepanjang itulah masyarakat kita semakin terbuka. Sehingga dengan demikian kita
bersama masyarakat tahu seperti apa untuk melawan, menekan dan mencegah
terjadian kasus-kasus stunting. Karena stunting ini sangat merugikan di mana
anak selain bertubuh pendek tingkat intelektualnya pun kurang alias tidak
pintar," kata Multi Juto.
Sementara
itu, Camat Pontianak Selatan, Martagus mengatakan, tugas percepatan
penurunan stunting itu bukan hanya tugas dari satu instansi saja. Akan tetapi
jika ingin benar-benar menekan terjadinya stunting ini merupakan kerja lintas
instansi dan lintas sektoral dan harus di dukung penuh oleh masyarakat.
"Kecamatan
Pontianak Selatan, sudah membentuk TPPS di lima kelurahan. Dan kami bersukur,
BKKBN dengan berbagai programnya selalu membantu kami dalam memberikan
sosialisasi dan edukasi tentang penanganan dan percepatan penurunan stunting
seperti yang di lakukan di Kampung KB Kobar Berjaya ini," ujarnya.
Dalam
kegiatan tersebut, para peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan pencerahan
terkait penurunan stunting dari BKKBN Kalbar, Kadis DP2KBP3A, Camat
Pontianak Selatan dan para tenaga kesehatan, namun para peserta juga
mendapatkan edukasi langsung dari dr Nurjaeni yang mewakili Direktur
Pendidikan Kependudukan Kedeputian Dalduk BKKBN RI dari Jakarta secara online.
(ian/tim liputan).
Editor :
Heri