![]() |
Edi Rusdi Kamtono Sempat Terharu Tarawih Tahun Ini Obati Kerinduan Ramadan |
Saf-saf
terisi penuh oleh jamaah yang melaksanakan salat tarawih perdana di malam
menyambut Ramadan, Walikota Edi Kamtono mengaku sempat terharu karena Ramadan
tahun ini pelaksanaan ibadah sudah mulai dilonggarkan dan mulai berjalan
normal. Saf juga tiada lagi berjarak, namun para jamaah tetap mengenakan
masker.
"Salat
tarawih yang mulai dilaksanakan malam ini mengobati kerinduan umat Islam yang
sangat merindukan suasana Ramadan," ujarnya.
Menurutnya,
pemerintah sudah memberikan kelonggaran bagi umat Islam dalam menjalankan
aktivitas ibadah dengan mengizinkan saf yang rapat. Terpenting, kata Edi, tetap
menjaga protokol kesehatan. Apabila merasa sakit, demam dan sebagainya,
disarankan lebih baik beristirahat di rumah sampai sembuh.
"Kalau
sehat silakan beribadah, saf juga boleh rapat," ucapnya.
Dirinya juga
mengajak masyarakat khususnya umat Islam untuk beribadah secara optimal agar
mendapat ganjaran pahala dari Allah, SWT serta menjadi orang yang bertakwa.
Untuk kelancaran dalam beribadah, dia menekankan untuk menjaga kesehatan,
terlebih di bulan puasa dimana fisik harus tetap fit.
Selama
meninggalkan rumah untuk melaksanakan ibadah, Edi mengimbau masyarakat tetap
waspada, apalagi rumah ditinggalkan dalam keadaan tidak ada orang. Pemilik
rumah harus memastikan rumah dalam keadaan aman, termasuk barang-barang
elektronik yang terhubung listrik.
"Jadi
tetap harus waspada, minimal kalau ditinggal, harus ada tetangga yang turut
menjaga," pesannya.
Sementara itu,
Gubernur Kalbar Sutarmidji menilai, lebih dari 95 persen jamaah disiplin
mengenakan masker. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap protokol
kesehatan meningkat.
"Alhamdulillah
95 persen lebih mengenakan masker, itu yang utama. Sekarang salat sudah boleh
rapat safnya, tapi tetap mengenakan masker," katanya.
Kemudian,
dalam kultum singkatnya, ia juga menyampaikan empat variabel sebagai tolok ukur
keberhasilan seseorang di negara-negara maju seperti Finlandia. Variabel
tersebut diantaranya kejujuran, disiplin, dukungan orang terdekat dan skill.
"Finlandia
itu paling berhasil di dunia dan itu diakui, tingkat korupsi rendah, tingkat
kejahatan rendah, kenapa ? Karena mereka menempatkan variabel kejujuran di
urutan pertama," terangnya. (tim liputan).
Editor :
Hairul