KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi
Kamtono membuka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas di lingkungan Pemerintah Kota
(Pemkot) Pontianak. Kepada peserta pelatihan, ia berpesan untuk memahami tugas
dan fungsi masing-masing dengan baik.Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Saat membuka Pelatihan
Begitu pula
dengan sistem pemerintahan. Dia menganggap, sebagai ASN sudah semestinya
teratur maupun terstruktur. Kendati demikian, menurutnya diperlukan pula kompetensi
di bidang yang ditekuni.
“Bagaimana
kita bisa menyelaraskan antara peraturan dan kreativitas di lapangan. Apalagi
di kota ini, masyarakat bisa langsung menilai,” ujarnya usai membuka pelatihan
di Aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianakpada hari Senin (18 April 2022).
Ia juga
meminta ASN di lingkungan Pemkot Pontianak untuk memiliki respon yang cepat
dalam mengatasi setiap masalah. Selain itu juga, dia menyebut agar seluruh
aparatur untuk bekerja dengan efektif dan efisien.
“Seperti
kata pepatah dulu, jika ada tikus di lumbung padi, bukan seluruh ladang yang
kita bakar. Tetapi bagaimana kita bisa menemukan tikus dengan cara yang tepat,
tanpa perlu mengorbankan yang lain,” katanya.
Pemerintah
pusat lewat kementerian terkait juga telah mengupayakan optimalisasi pelayanan
dan birokrasi, seperti pemangkasan jabatan maupun memaksimalkan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP). Penyetaraan jabatan pengawas menjadi
jabatan fungsional di tahun lalu juga dinilainya sebagai langkah tepat untuk
mempercepat pelayanan.
“Di banyak
kesempatan, Presiden juga sering menyampaikan kalau birokrasi di Indonesia itu
bertele-tele. Perizinan sulit, membuat pembangunan menjadi lambat. Sehingga
beliau minta kita untuk bisa memangkas tataran eselon IV,” jelasnya.
Menurut Edi,
tak sedikit persoalan yang harus dihadapi ASN, khususnya pejabat pengawas. Dia berharap,
dengan pelatihan ini terbentuk ASN yang tangguh maupun profesional.
“Ikuti
pelatihan ini dengan ikhlas dan semangat meski tidak banyak tapi harus
dipahami. Harus ditingkatkan kompetensi. Semoga bisa memberikan dampak positif
bagi pembangunan Kota Pontianak,” pesannya.
Kepala
Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak, Ahmad Fadhli menjelaskan
digelarnya pelatihan ini guna memenuhi standar kompetensi manajerial, serta unsur
manajemen talenta dan sistem merit. Dia mengatakan pelatihan ini diikuti
sebanyak 33 peserta
“Juga untuk
menyiapkan serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
pejabat pengawas di lingkungan Pemkot Pontianak dalam menghadapi tugas
pembangunan dan pelayanan,” tutupnya. (tim liputan).
Editor :
Heri