Saat Komisi II DPRD Kalbar Sidak PT Wilmar Pontianak |
Dari
pemantauan tersebut Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Suib mengatakan sejauh
ini informasi dari pihak perusahaan menyatakan, stok dan produksi tidak
berkurang bahkan lebih, sehingga Komisi II DPRD Kalbar menyatakan akan
menyiapkan data untuk mengindentifikasi apa penyebab kelangkaan yang terjadi
sedangkan produksi tidak berkurang atau terkendala.
"Kita
komisi dua dprd kalbar akan meminta data dari berbagai sektor, sehingga kita
bisa menyimpulkan penyebab terjadinya kelangkaan minyak goreng, sehingga tidak
terjadi pada bahan pokok lainnya nanti," ungkap Suib.
Hal senada
juga disampaikan oleh Mat Nawir Sekretaris Komisi II DPRD Kalbar yang juga Politisi
PPP, Ia meminta kepolisian dalam hal ini satgas pangan menyelidiki apa penyebab
kelangkaan sedangkan produksi aman dan berlebih, oleh sebab itu pasti ada
spekulan yang bermain terhadap minyak goreng ini.
"Jika
produksi minyak cukup bahkan lebih, itu baru satu pabrik, sementara di Kalbar ini
kita tahu ada beberapa anak cabang perusahaan minyak, kenapa bisa langka, ini
harus diselidik," ungkap Mat Nawir.
Sementara itu
Roby Nazarudin , SH , MH Anggota Komisi II DPRD Kalbar yang merupakan Ketua F-PKB juga meminta pihak
satgas pangan serius menyelidiki penyabab kelangkaan minyak goreng, karena
produksi yang normal menurutnya
bagaimana mungkin bisa langka.
"Kita
minta satgas pangan selidiki penyebab langkanya migor ini, sebab produksi
normal, kok bisa langka dipasaran, serta jelang ramadan pastikan stoknya aman
dan tidak menggangu kebutuhan masyarakat," tambah Roby.
Dilain pihak
Kepala Cabang PT.Wilmar, Muhammad Erwin mengatakan produksi minyak tidak ada
kendala,Produksi seluruhnya tiap bulan 15 ribu ton. Terdiri dari 9.300 ton
dalam kemasan sederhana, 3000 ton curah, dan 2700 ton kemasan 18 liter.
PT.Wilmar menyatakan
tidak hanya masarkan produksi nya di Kalbar saja melainkan keluar daerah Kalbar.
khusus untuk wilayah Kalbar dari 15 ribu
ton tadi sekitar 3.500 ton untuk dipasarkan di Kalbar atau sekitar 80 persen
dari kebutuhan Kalbar sisanya untuk merk lain agar tidak monopoli.
Terlebih menjelang ramadan stok minyak diyakini aman dan tidak akan berkurang didistribusikan ke tiga distributor di Kalbar.
"Kami
pastikan stok minyak goreng aman, sebab kami terus memproduksi dan tidak ada
kendala kekurangan bahan baku sehingga kita tetap berproduksi," jelas Kacab
Wilmar Pontianak.
Ketika di
konfirmasi kalbarnews.co.id Kadisperindag Kalbar, Heronimus Hero menyatakan
dengan melihat produksi PT.Wilmar artinya kebutuhan akan minyak di Kalbar dipastikan
cukup bahkan lebih, Kebutuhan miyak goreng di Kalbar perbulan 3.800 ton sementara
produksi mencapai 15 ribu ton. Sehingga Ramadhan mendatang dipastikan stok
minyak goreng aman dan warga tidak perlu panik.
"Produksi
PT.Wilmar ini melebihi kebutuhan warga kalbar perbulan, sehingga kami rasa
seharusnya tidak terjadi kelangkaan minyak goreng, dan masyarakat tidak perlu
khawatir dan panic buying," ungkap Kadisperindag Kalbar
Sementara
untuk harga sendiri PT Wilmar mengaku mengikuti aturan Kemendagri nomor 09,
sementara untuk harga minyak kemasan sederhana mengikuti harga ekonomis yang
ditetapkan pemerintah daerah.
Selain itu DPRD
Kalbar juga meminta perusahaan PT Wilmar memperbanyak produksi minyak goreng
curah, selain harga murah dan terjangkau juga dapat membantu pelaku umkm dalam
memenuhi kebutuhan minyak goreng. (sul).
Editor :
Heri K