Jelang Ramadan Dan Idul Fitri, PLN Kalbar Siagakan 1.533 Petugas |
Untuk
menunjang aktivitas ibadah selama Bulan Ramadan serta perayaan Lebaran Idul
Fitri, PLN Kalbar mensiagakan 1.533
Petugas Teknik. Petugas ini akan stand by selama 24 jam di 52 posko siaga dan
129 lokasi prioritas tempat-tempat ibadah umat Muslim.
"Upaya
ini kami lakukan untuk menjaga kekhusyukan ibadah saudara-saudara kita saat
Ramadan serta perayaan Idul Fitri 1442 H," ungkap Ari Dartomo, General
Manager PLN Kalbar, dalam kegiatan Temu Wartawan yang dilaksanakan pada Kamis (31
Maret 2022).
Untuk
menunjang pekerjaan petugas diseluruh unit-unit layanan, PLN Kalbar juga telah
mensiagakan 125 unit kendaraan roda empat, 217 unit kendaraan roda dua,
masing-masing 1 unit mobil crane dan truk, 47 unit genset, 15 unit gardu
bergerak, dan 1 UPS yang siap bergerak dengan cepat jika sewaktu-waktu diperlukan.
Sementara
untuk mendukung proses pendistribusian energi listrik, PLN UP2D Kalbar juga
telah membentuk 1 posko siaga dengan mengerahkan 12 orang petugas Dispatcher,
serta mengerahkan 3 Tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) dengan 28
peronil.
Saat ini
kondisi sistem kelistrikan di Kalbar baik yang isolated maupun sistem
interkoneksi Khatulistiwa dalam kondisi yang sangat kondusif, dimana total daya
mampu pembangkit sebesar 701,82 MW, sementara beban puncak tertinggi sebesar
510,79 MW.
Diakuinya,
upaya preventif untuk menekan potensi gangguan listrik telah dilakukan oleh
seluruh unit-unit layanan jauh sebelum Ramadan. Kegiatan yang dilakukan antara
lain melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin pembangkit, melaksanakan
pemangkasan pohon di seluruh unit layanan dengan tingkat gangguan yang cukup
tinggi, membersihkan jaringan listrik dari sampah layang-layang, serta
melaksanakan gelar pasukan dan peralatan untuk memastikan kesiapan petugas
dalam mengamankan keandalan pasokan listrik.
"Kami
berharap partisipasi masyarakat secara bersama-sama dalam menjaga keandalan
pasokan listrik demi menjaga kekhusyukan kita dalam beribadah. Terutama untuk
tidak bermain layang-layang dengan menggunakan tali kawat, karena dapat
menyebabkan gangguan listrik. Sekuat apapun upaya yang kami lakukan dalam
mengamankan pasokan listrik, tentunya tidak akan berarti tanpa dukungan
masyarakat," pungkas Ari. (tim liputan).
Editor : Heri