Kelurga Besar JMSI Lakukan Aksi Donasi Untuk Korban Gempa Di Sumbar |
“Pengurus Pusat telah berkordinasi dengan Pengda JMSI Sumbar. Diputuskan, melakukan aksi sosial berupa aksi donasi untuk korban gempa di Sumatera Barat,” ungkap Ketua Umum PP JMSI, Teguh Santosa melalui Sekjen JMSI, Mahmud Marhaba yang ditugaskan untuk melakukan komunikasi dengan Sekretaris Pengda JMSI Sumbar, Aguswanto, Sabtu (26/02/2022).
Menyukseskan agenda kepedulian terhadap sesama ini, ungkap Mahmud, PP JMSI telah menginstruksikan semua Pengda JMSI se-Indonesia, untuk menggalang donasi bagi korban gempa, baik secara tunai maupun non tunai.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap saudara kita di Sumbar terutama di lokasi gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Kita berdoa, dengan bantuan yang terkumpul disetiap Pengda, Pengcab dan seluruh anggota JMSI se-Indonesia nanti, bisa meringankan beban duka para korban,” harap Ketum Teguh Santosa.
Sementara,
Sekretaris Pengda JMSI Sumbar, Aguswanto pada pengurus pusat menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga, atas inisitif penggalangan dana bantuan ke
semua anggota, Pengda dan Pengcab di seluruh Indonesia serta mitra kerja
terkait.
“Terima kasih atas donasi yang akan dikumpulkan. Insya Allah, ini akan memberikan barokah untuk kita semua,” ungkap Aguswanto.
Menurut Aguswanto, donasi yang dikumpulkan ini, pemanfaatannya nanti akan menunggu hasil assesment bencana yang masih berlangsung oleh tim BPBD Sumbar serta Pasaman Barat dan Pasaman.
Diberitakan, gempa darat dengan intensitas 6,2 SR terjadi Jumat, pukul 08.39 WIB dengan pusat gempa di 0.15 LU - 99.98 BT atau 18 km timur laut Pasaman Barat.
Laporan BNPB pada Jumat per pukul 21.00 WIB, gempa ini telah menyebabkan jatuhnya 7 orang korban jiwa, 10 orang mengalami luka berat, 75 orang luka ringan.
Selain itu, menyebabkan, sedikitnya 5.000 jiwa mengungsi di 35 titik pengungsian yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman, Kinali di Kabupaten Pasaman Barat.
Kemudian, terdapat 1 KK/2 jiwa mengungsi ke rumah kerabat di Kabupaten Limapuluh Kota dengan korban terdampak sebanyak 16 KK (53 jiwa).
Selain itu, gempa juga menyebabkan galodo (pergerakan lumpur bercampur air) yang berasal dari arah Gunung Pasaman. Galodo ini menerjang sejumlah pemukiman penduduk dan lahan pertanian.
Pantauan
lapangan, galodo ini terjadi akibat tebing Gunung Pasaman ini mengalami terban
cukup luas, yang kemudian menimbun sumber air dari sejumlah sungai yang berasal
dari gunung itu. [Sumber : Jaringan Media Siber Indonesia *].
Editor :
Heri